Terjebak Kemiskinan? Ini Pola Pikir Jadi Kaya Raya Menurut Timothy Ronald

Senin 21 Jul 2025, 20:21 WIB
Ilustrasi pola pikir jadi kaya raya menurut Timothy Ronald. (Sumber: YouTube/Timothy Ronald)

Ilustrasi pola pikir jadi kaya raya menurut Timothy Ronald. (Sumber: YouTube/Timothy Ronald)

Banyak dari kita masih menganggap trading kripto atau options sebagai judi, padahal ada individu seperti Jeff Yass (Susquehanna International Group) atau Ken Griffin (Citadel) yang menghasilkan triliunan Rupiah dari aktivitas tersebut.

Mereka memiliki pemahaman mendalam tentang pasar yang tidak dimiliki oleh kebanyakan orang.

“Orang kaya tidak ragu membayar puluhan hingga ratusan juta rupiah per tahun untuk akses ke data terbaru, informasi eksklusif, atau bahkan sekadar makan siang satu jam dengan sosok seperti Warren Buffett. Karena mereka tahu nilai informasi adalah tak ternilai,” kata Timothy.

Baca Juga: Timothy Ronald Bongkar Tips Sukses sebelum Usia 30, Simak Penjelasannya

Informasi adalah keunggulan kompetitif yang memungkinkan mereka menciptakan 1,3 miliar dalam 10 menit, sementara Anda mungkin harus bekerja bertahun-tahun untuk mendapatkan gaji yang sama.

Ketika Anda melihat ilmu atau informasi finansial yang ditawarkan, reaksi pertama Anda mungkin "ini scam" atau "ini mahal."

“Sementara itu, orang kaya justru "pecandu" informasi. Mereka rela membeli kursus atau laporan mahal, meskipun 99 persen isinya sudah mereka ketahui, demi menemukan 1 persen informasi baru yang bisa mengubah permainan mereka,” tuturnya.

Pilih Tetap Jadi "Budak Sistem" atau Jadi "Pemain"?

Pernahkah Anda berpikir, mengapa seluruh sistem  mulai dari sekolah, perusahaan, sistem gaji, hingga perbankan seolah didesain untuk menguntungkan yang di atas dan membuat Anda tetap di bawah? Bank yang dulu Anda datangi untuk memohon KPR, justru akan datang memohon kepada orang kaya untuk mengambil utang ratusan miliar.

Ini bukan kebetulan, melainkan hasil dari sistem yang didesain sedemikian rupa untuk mengkonsentrasikan kekayaan.

“Ketika Bitcoin turun 30 persen, banyak yang panik dan menjual. Tahukah Anda siapa yang membeli? Orang-orang yang memahami "permainan" ini. Mereka justru membeli saat harga murah, dan tertawa saat harganya melambung tinggi,” ucapnya.

Anda telah diberikan informasinya. Anda telah tahu "permainannya" berbeda. Sekarang, pertanyaannya adalah “Apakah Anda akan tetap memilih menjadi "budak sistem" yang berlari di roda hamster, atau Anda berani belajar untuk menjadi "pemain" yang menciptakan dan mengakali sistem?”

Setiap jam yang Anda tunda untuk belajar dan bertindak, ada orang lain yang mengambil langkah untuk menguasai masa depan Anda.


Berita Terkait


News Update