Begitu kobaran api muncul di bagian buritan, penumpang panik dan sebagian melompat ke laut menggunakan jaket keselamatan sebelum armada bantuan tiba.
Operasi penyelamatan melibatkan koordinasi antara KSOP Manado, Basarnas, Bakamla, Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Bitung, unsur TNI AL, otoritas kesehatan pelabuhan, dan operator SPI.
Penumpang yang selamat dievakuasi secara bertahap ke sejumlah titik, antara lain Pulau Gangga, Pelabuhan Munte/Likupang, fasilitas militer dan SAR, hingga rumah sakit rujukan di Manado.
Siapa Pemilik KM Barcelona 5?
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Muhammad Masyhud dari Kementerian Perhubungan menegaskan KM Barcelona 5 (disebut juga Barcelona VA/V dalam sejumlah laporan) merupakan kapal milik PT Surya Pacific Indonesia (SPI).
Penegasan itu disampaikan dalam keterangan resmi pascakejadian sebagai bagian dari informasi awal penanganan darurat.
Pernyataan Masyhud juga memuat koordinasi antara otoritas pelabuhan, operator, dan unsur keselamatan laut.
PT Surya Pacific Indonesia adalah operator pelayaran antarpulau yang aktif melayani rute penumpang di Indonesia Timur.
Terutama, di kawasan Sulawesi Utara dan konektivitas antar kepulauan seperti Manado–Tahuna–Talaud.
Informasi teknis armada SPI tercatat dalam dokumen galangan PT IKI (Persero) Unit Bitung, yang pernah menangani docking perawatan KM Barcelona III, salah satu kapal penumpang SPI.
Catatan tersebut menunjukkan perusahaan menjalankan layanan reguler di lintasan penyeberangan regional dan melakukan pemeliharaan kapal di fasilitas industri dalam negeri.
SPI tidak hanya mengoperasikan KM Barcelona 5. Dalam operasi penyelamatan, perusahaan mengerahkan kapal-kapal lain dalam armadanya.