Rudy Susmanto Sebut Koperasi Merah Putih Lokomotif Perekonomian

Senin 21 Jul 2025, 18:23 WIB
Bupati Bogor, Rudy Susmanto (kiri) bersama Gubernur Jawa Barat, Dedy Mulyadi (kanan), dalam launching Koperasi Desa Merah Putih di Desa Hambalang, Kecamatan Citereup, Kabupaten Bogor, Senin, 21 Juli 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Sekar Putri Andini)

Bupati Bogor, Rudy Susmanto (kiri) bersama Gubernur Jawa Barat, Dedy Mulyadi (kanan), dalam launching Koperasi Desa Merah Putih di Desa Hambalang, Kecamatan Citereup, Kabupaten Bogor, Senin, 21 Juli 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Sekar Putri Andini)

CITEUREUP, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, memastikan siap mendukung penuh program Koperasi Merah Putih yang digagas Presiden RI, Prabowo Subianto.

Koperasi Merah Putih diyakini mampu memperkuat perekonomian masyarakat sekaligus memperluas layanan kesehatan hingga ke seluruh desa dan kelurahan di Kabupaten Bogor.

Bupati Bogor, Rudy Susmanto, mengatakan bahwa koperasi merupakan pilar penting pembangunan ekonomi nasional. Menurutnya, kehadiran Koperasi Merah Putih menjadi langkah awal untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan ekonomi.

“Koperasi adalah lokomotif perekonomian Indonesia. Program ini menjadi tonggak awal kebangkitan ekonomi dan peningkatan layanan kesehatan bagi semua lapisan masyarakat,” ujarnya, Senin, 21 Juli 2025.

Saat ini terdapat jaringan koperasi di 416 desa dan 19 kelurahan yang akan dikelola sepenuhnya oleh masing-masing wilayah.

Baca Juga: Berkomitmen Bangun Ekonomi Desa, Bank Mandiri Perkuat Dukungan untuk Koperasi Merah Putih

Selain itu, program ini juga mencakup pendirian Klinik Merah Putih untuk memperluas akses kesehatan, terutama bagi masyarakat dengan keluhan ringan.

Kasus yang memerlukan penanganan lebih lanjut akan langsung dirujuk ke rumah sakit terdekat.

Rudy juga mengatakan, keberadaan klinik desa dapat menjadi solusi atas keterbatasan puskesmas yang belum mampu menjangkau seluruh wilayah Kabupaten Bogor.

Dengan fasilitas yang lebih dekat, masyarakat diharapkan memperoleh layanan medis secara cepat dan merata tanpa harus menempuh jarak jauh.

"Dengan jumlah penduduk yang besar, klinik desa bisa menangani keluhan ringan, sementara kasus yang membutuhkan penanganan lanjutan baru akan dirujuk ke rumah sakit,” katanya.


Berita Terkait


News Update