Cara Investasi Aset Kripto di Indodax untuk Pemula, Tips Singkat!

Senin 21 Jul 2025, 11:34 WIB
Begini cara berinvestasi kripto di Indodax bagi pengguna pemula. (Sumber: Freepik)

Begini cara berinvestasi kripto di Indodax bagi pengguna pemula. (Sumber: Freepik)

Baca Juga: 4 Exchange Kripto Terdaftar di Indonesia, Panduan Anti Bingung bagi Pemula

4. Menyimpan atau Menjual Aset Kripto

Setelah memiliki aset kripto, Anda bisa memilih untuk menyimpannya (hold) dalam jangka panjang atau menjualnya saat harga naik untuk mendapatkan keuntungan (take profit).

Untuk menjual aset:

  • Masuk ke menu "Wallet" lalu pilih aset yang ingin dijual.
  • Klik tombol "Sell."
  • Gunakan "Market Order" agar transaksi langsung terjadi.
  • Masukkan jumlah aset yang akan dijual.
  • Klik "Sell BTC" dan sistem akan mengkonfirmasi transaksi sukses.
  • Hasil penjualan akan dikonversi ke rupiah dan kembali masuk ke saldo wallet Anda.

5. Penarikan Dana ke Rekening Bank

Setelah menjual kripto dan memiliki saldo rupiah, Anda dapat menarik dana ke rekening pribadi dengan langkah berikut:

  • Buka menu "Wallet" dan pilih Rupiah (IDR).
  • Klik "Withdraw."
  • Tambahkan rekening bank (hanya atas nama pribadi).
  • Masukkan nominal penarikan (minimal Rp100.000) dan klik "Continue."
  • Konfirmasi menggunakan kode OTP atau Google Authenticator.
  • Dana biasanya masuk ke rekening bank dalam waktu kurang dari 1 menit, tergantung sistem bank yang digunakan.

Tips Aman Berinvestasi Kripto untuk Pemula

  1. Gunakan hanya exchange resmi seperti Indodax yang terdaftar di BAPPEBTI.
  2. Selalu aktifkan 2FA (Two-Factor Authentication).
  3. Mulai dengan nominal kecil, pahami dulu volatilitas pasar kripto.
  4. Hindari mengikuti tren tanpa riset.
  5. Jangan gunakan dana darurat untuk investasi berisiko tinggi.

Investasi aset kripto kini semakin mudah dilakukan dengan platform seperti Indodax. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, pemula pun dapat mulai berinvestasi dengan aman dan nyaman.

Namun penting diingat bahwa kripto bersifat sangat fluktuatif, sehingga diperlukan pemahaman risiko dan strategi jangka panjang.


Berita Terkait


News Update