BP BUMD DKI Irit Bicara soal Kasus Beras Oplosan yang Libatkan Food Station

Jumat 18 Jul 2025, 10:44 WIB
Ilustrasi - Calon pembeli memilih beras di Pasar Beras Cipinang, Jakarta Timur, Selasa, 15 Juli 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Ilustrasi - Calon pembeli memilih beras di Pasar Beras Cipinang, Jakarta Timur, Selasa, 15 Juli 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) DKI Jakarta, Syaefuloh Hidayat, mengaku belum mengetahui detail soal kasus beras oplosan yang menyeret Food Station Tjipinang.

"Saya pelajari dulu ya, kalau saya sudah tahu saya pasti cerita," ujar Syaefuloh kepada awak media, Jumat, 18 Juli 2025.

Alih-alih menjelaskan, Syaefuloh yang seharusnya mengawasi kinerja BUMD justru mengaku belum mengetahui perkembangan isu yang telah ramai diperbincangkan publik.

Baca Juga: Cacat Mutu, Kementan Temukan Beras Food Station Tjipinang Dijual di Atas HET

Kasus ini bermula dari temuan Kementerian Pertanian (Kementan) dan Satgas Pangan Polri terkait praktik pengoplosan beras premium dengan beras medium.

Dari hasil pengecekan lapangan, Food Station Tjipinang termasuk salah satu dari empat produsen yang diduga terlibat.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Moch Arief Cahyono, menyatakan sampel beras Food Station telah diuji di lima laboratorium independen.

Ia menyebut hasil uji lab menunjukkan merek beras seperti Alfamidi Setra Pulen dan Beras Premium Setra Ramos tak memenuhi syarat mutu sebagai beras premium sesuai ketentuan yang berlaku.

Baca Juga: Polri akan Periksa 25 Distributor soal Beras Oplosan

Kedua merek tersebut diketahui merupakan produk dari Food Station Tjipinang.

"Jika pihak Food Station membutuhkan salinan data hasil laboratorium, silakan menghubungi Satgas Pangan Mabes Polri. Mereka telah memiliki seluruh hasil pengujian dan sedang mendalami temuan ini," jelas Arief dalam keterangan tertulisnya. (cr-4)


Berita Terkait


News Update