POSKOTA.CO.ID – Edukator keuangan dan pengusaha muda, Timothy Ronald, menyampaikan refleksi mendalam tentang makna hidup dan penyesalan manusia menjelang akhir hayat.
Dalam sebuah pernyataan publik yang disampaikan dengan gaya personal dan penuh semangat, Timothy mengutip hasil studi tentang hal yang paling disesali manusia sebelum meninggal, tidak menjalani hidup yang setia pada jati diri sendiri.
"Semua orang yang diwawancara menjelang kematian mengatakan satu hal: I wish I had lived a life true to myself. Andai gue hidup sesuai dengan diri gue sendiri, bukan ekspektasi orang lain," kata Timothy, dikutip dari kanal YouTube miliknya.
Timothy menyoroti bahwa penyesalan terdalam bukanlah soal kemiskinan secara material, tetapi karena tidak memiliki cerita hidup yang layak untuk dikenang.
Baca Juga: Bagaimana Cara Networking dengan Konglomerat? Timothy Ronald Berikan Tutorialnya
"Yang paling menyedihkan dari orang miskin itu bukan sekadar hidup susah. Tapi karena mereka tidak punya cerita. Mereka tidak ikut berlayar, tidak melawan monster, tidak menghadapi naga. Mereka hidup tanpa narasi," ujarnya.
Dalam analoginya, Timothy menggambarkan lima teman dari satu tongkrongan sekolah. Empat di antaranya menjadi sangat sukses, sementara satu lainnya hidup biasa-biasa saja.
Yang menyedihkan, kata dia, bukanlah perbedaan mobil atau pasangan hidup, tetapi bahwa orang yang hidup biasa tidak memiliki cerita perjuangan.
"Semua teman sukses punya luka, punya monster yang dikalahkan. Tapi si pecundang ini tidak punya cerita sama sekali," lanjutnya.
Baca Juga: Strategi Keuangan Timothy Ronald: Begini Cara Jadi Kaya dengan Gaji Rp5 Juta
Lebih jauh, Timothy menyatakan bahwa uang adalah “high score” dari permainan kehidupan, dan bukan tujuan akhir semata.