Materi yang diujikan meliputi:
- Pedagogical Content Knowledge (PCK): Bagaimana guru memahami materi dan metode pengajarannya.
- Pemahaman Kurikulum: Baik Kurikulum 2013 maupun Kurikulum Merdeka.
- Penalaran Situasional: Bagaimana menyikapi masalah nyata di kelas.
- Asesmen Pembelajaran: Evaluasi hasil belajar murid.
Banyak guru merasa ujian tertulis inilah tantangan terbesar. Ujian daring tidak hanya mengandalkan pemahaman materi, tetapi juga mental endurance menghadapi proctoring online yang ketat. Sejumlah peserta menceritakan stres berlipat saat sistem mendeteksi gerakan mata yang dianggap mencurigakan.
Komponen 2: Penilaian Perangkat Pembelajaran
Komponen kedua yang wajib dinilai resmi adalah penyusunan dokumen perangkat ajar.
Dokumen yang wajib dibuat:
- Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
- Modul atau Bahan Ajar.
- Instrumen Evaluasi.
Penilaian dilakukan oleh:
Dosen PPG dan pengajar yang sudah tersertifikasi dengan rubrik baku.
Aspek yang dinilai:
- Kesesuaian tujuan pembelajaran.
- Strategi pembelajaran yang kontekstual.
- Relevansi dan kualitas materi ajar.
- Ketepatan instrumen evaluasi.
Salah satu kendala terbesar dalam komponen ini adalah waktu. Banyak guru yang sudah terbebani administrasi sekolah, sehingga proses menulis RPP menjadi marathon lembur. Meski begitu, banyak yang menganggap inilah latihan paling nyata untuk mendesain pembelajaran berkualitas.
Komponen 3: Video Praktik Mengajar (Microteaching)
Inilah bagian yang sering disebut sebagai UKin (Ujian Kinerja).
Langkah umum prosesnya:
- Merancang pelajaran sesuai RPP yang telah disusun.
- Melaksanakan pengajaran simulasi.
- Merekam sesi pembelajaran, lengkap suara dan visual.
- Mengunggah rekaman ke platform resmi.
Durasi video:
Umumnya setara 2 Jam Pelajaran (2 x 45 menit) atau versi ringkas sesuai kebijakan.
Aspek penilaian:
- Cara membuka pelajaran dan menarik perhatian siswa.
- Pengelolaan kelas, termasuk disiplin.
- Pemanfaatan media ajar.
- Strategi pembelajaran aktif.
- Penutupan pelajaran.
Perspektif manusia:
Microteaching menjadi komponen yang paling ‘real’ karena guru mempraktikkan semua teori. Banyak peserta menganggap rekaman video lebih fair dibanding tes tulis karena bisa direncanakan lebih matang. Namun, tantangan teknis muncul: kualitas suara, stabilitas kamera, bahkan sinyal internet untuk unggah file yang berat.