LRT Jabodebek Dorong Mobilitas Rendah Emisi dengan 14,5 Juta Pengguna di Tengah Krisis Iklim

Kamis 17 Jul 2025, 16:28 WIB
LRT Jabodebek mengajak memilih transportasi publik, bukan hanya mengurangi emisi dan kemacetan, tetapi juga ikut mewujudkan kota yang lebih sehat dan berkelanjutan. (Sumber: Dok. LRT Jabodebek)

LRT Jabodebek mengajak memilih transportasi publik, bukan hanya mengurangi emisi dan kemacetan, tetapi juga ikut mewujudkan kota yang lebih sehat dan berkelanjutan. (Sumber: Dok. LRT Jabodebek)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Di tengah anomali curah hujan sejak Mei 2025 yang diperkirakan berlanjut hingga Oktober, kita diingatkan bahwa perubahan iklim sudah nyata memengaruhi kehidupan. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyebut curah hujan di atas normal terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, bahkan saat musim kemarau.

Hujan deras ini adalah salah satu dampak perubahan iklim yang dipicu oleh emisi gas rumah kaca, terutama dari transportasi dan bahan bakar fosil. Mengurangi emisi dengan beralih ke transportasi publik rendah emisi menjadi langkah penting untuk memperlambat perubahan iklim dan mengurangi cuaca ekstrem.

Fenomena ini menggarisbawahi pentingnya upaya bersama menekan emisi, di mana LRT Jabodebek hadir sebagai moda transportasi publik yang menawarkan solusi mobilitas ramah lingkungan untuk mobilitas sehari-hari.

Baca Juga: Pungli pada Proses Rekrutmen PPSU Jakarta, Pengamat Desak Evaluasi Total

Berdasarkan hasil kajian PT Ametis Institut tahun 2024, LRT Jabodebek hanya menghasilkan rata-rata 15 gram karbon dioksida ekuivalen (CO₂e) per penumpang per kilometer. Perhitungan ini mengacu pada faktor emisi listrik Sistem Jawa-Madura-Bali (Jamali) tahun 2024 berdasarkan Statistik PLN 2023. Sebagai perbandingan, moda transportasi pribadi menghasilkan emisi yang jauh lebih tinggi:

- Mobil listrik (50–100 kWh): 33 gram CO₂e/orang/km

- Mobil konvensional 1000–2000 cc: 31 gram CO₂e/orang/km

- Sepeda motor <250 cc: 37 gram CO₂e/orang/km

Emisi karbon LRT Jabodebek tercatat hanya setengah dari emisi kendaraan pribadi, menjadikannya pilihan transportasi yang tidak hanya efisien dan nyaman, tetapi juga berkontribusi nyata dalam menjaga kualitas udara dan kelestarian lingkungan.

Baca Juga: BNN Gagalkan Peredaran 2 Kg Sabu ke Kampung Boncos Jakbar

Sejak Januari hingga 16 Juli 2025, LRT Jabodebek telah melayani lebih dari 14,5 juta pengguna. Setiap perjalanan yang dilakukan bukan sekadar mobilitas, melainkan bagian dari aksi kolektif untuk mendukung upaya penyelamatan lingkungan.


Berita Terkait


News Update