Piala Presiden 2025: Rakyat Terhibur, Ekonomi Menggeliat

Senin 14 Jul 2025, 18:09 WIB
Para pemain Port FC merayakan gelar juara Piala Presiden 2025 setelah mengalahkan Oxford United dengan skor 2-1 di final di Stadion si Jalak Harupat, Bandung, Minggu malam, 13 Juli 2025. (Sumber: Dok MO Piala Presiden 2025)

Para pemain Port FC merayakan gelar juara Piala Presiden 2025 setelah mengalahkan Oxford United dengan skor 2-1 di final di Stadion si Jalak Harupat, Bandung, Minggu malam, 13 Juli 2025. (Sumber: Dok MO Piala Presiden 2025)

KUTAWARINGIN, POSKOTA.CO.ID - Stadion si Jalak Harupat di Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, menjadi saksi pasukan Port FC berjaya di Piala Presiden 2025 usai mengalahkan Oxford United dengan skor 2-1 di laga final pada Minggu 13 Juli 2025 malam.

Namun, kemeriahan bukan hanya milik tim pemenang, juga masyarakat, dari penonton hingga pedagang kaki lima (PKL) turut bersukacita. Berkat Piala Presiden 2025 yang berlangsung selama sepekan, 6-13 Juli 2025, rakyat bisa menikmati hiburan murah, sekaligus menggeliatkan ekonomi kerakyatan.

Meski partai puncak tidak melibatkan klub lokal seperti tuan rumah Persib Bandung, maupun juara bertahan, Arema FC, tapi turnamen pramusim ini, berhasil menjadi pesta rakyat yang menghibur.

Dari sorak sorai penonton, pertunjukan indah drone yang menghiasi langit Bandung, hingga aroma sate dari tenda-tenda usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), membuktikan bahwa Piala Presiden 2025, lebih dari sekadar pertandingan sepak bola.

Euforia turnamen ini, tak hanya terasa selama 90 menit di lapangan. Penyelenggara menghadirkan penutupan megah dengan atraksi drone, juggling massal, dan pesta visual yang memukau ribuan penonton.

Baca Juga: Jadwal Timnas Indonesia di ASEAN U-23 Championship 2025, Link Live Streaming Dimana?

Meski Persib Bandung gagal melaju ke final, sportivitas bobotoh, suporter setia Maung Bandung, mendapat apresiasi positif.

“Persib tidak lolos, tapi baik-baik saja. Terima kasih buat bobotoh yang bisa menerima dengan jiwa besar,” ujar Ketua Steering Committee Piala Presiden 2025, Maruarar Sirait.

Piala Presiden 2025 bukan hanya tentang trofi dan gol-gol indah yang terjadi di lapangan, tapi juga sajian antrian pembeli panjang di lapak-lapak UMKM yang berjajar di sekitar stadion.

Sejak digelar pertama kali pada 2015, turnamen ini konsisten menghadirkan dampak positif bagi masyarakat, terutama pelaku UMKM. Di bawah sorotan lampu stadion, para pengasong, juga mendapatkan limpahan rezeki dari semaraknya Piala Presiden 2025.

Di luar lapangan, lebih dari 110 UMKM lokal di Bandung dan sebelumnya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) mendapat kesempatan emas bagi pelaku UMKM tanpa dipungut biaya.

Setiap laga menciptakan perputaran uang yang signifikan di kalangan masyarakat bawah. Perputaran uang dari setiap pelaku UMKM dalam gelaran Piala Presiden 2025, rata-rata mencapai Rp2-5 juta per hari.

"Sepak bola bukan lagi tontonan elite, tapi mesin ekonomi kerakyatan. UMKM kita happy, artinya rakyat mendapatkan manfaat langsung dari event ini. Ini bukti nyata kalau negara hadir lewat sepak bola," ucap pria yang akrab disapa Ara tersebut.

Piala Presiden telah membuktikan diri sebagai ajang yang konsisten menggerakkan roda ekonomi lokal sejak 2015. Dengan memberikan ruang gratis bagi UMKM, turnamen ini memastikan bahwa manfaat sepak bola tak hanya dirasakan oleh pemain atau penonton, tetapi juga oleh pedagang kecil yang bergantung pada keramaian

Hal senada juga disampaikan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Menurutnya, penyelenggaraan Piala Presiden 2025, mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekaligus menjadi hiburan bagi pelajar selama masa libur sekolah.

Baca Juga: Jadwal Live Streaming Timnas Indonesia U-23 vs Brunei di Piala AFF U-23 2025

Ia mengaku, sangat senang salam turnamen berlangsung pedagang kecil diserbu pembeli, hingga sopir angkutan kota (angkot), mendapatkan banyak penumpang dari penonton yang hendak menuju stadion.

"Ini adalah kegiatan yang memberikan hiburan bagi masyarakat Jabar karena kan hari ini anak sekolah masih libur dan saya lihat ekonomi tumbuh," ungkap pria yang akrab disapa KDM tersebut.

Transparansi Jadi Fondasi Sepak Bola yang Sehat

Transparansi menjadi nyawa Piala Presiden 2025. Dengan total sponsor mencapai Rp68 miliar dan hadiah juara Rp5,5 miliar, turnamen ini dikelola tanpa sepeser pun dana dari APBN atau APBD. Semua dana untuk menyelenggarakan turnamen bergengsi ini berasal dari sponsor swasta yang dikelola secara profesional dan transparan.

Baca Juga: Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 untuk Piala AFF U-23 2025

Bahkan, kata Ara, untuk menjamin akuntabilitas, sejak edisi pertama, audit keuangan dilakukan oleh lembaga independen berskala internasional, PricewaterhouseCoopers (PwC). Tak hanya itu, nilai fair play yang terjaga, tanpa campur tangan pengaturan skor, menjadi kunci keberhasilan turnamen ini.

“Ini industri. Konsistensi tujuh kali digelar tanpa pengaturan skor, tanpa dana negara, menunjukkan sepak bola Indonesia bisa sehat,” beber Ara.

Kehadiran dua klub asing di final, Port FC dan Oxford United, juga menjadi sinyal positif bahwa Piala Presiden mampu menarik perhatian dunia, memperkuat reputasi sepak bola Indonesia di kancah internasional.

Tidak menutup kemungkinan, perhelatan Piala Presiden 2025, penyelenggara bisa mengundang klub-klub top dunia untuk ikut meramaikan turnamen.

“Doain dong suatu saat kita bisa hadirkan (tim-tim besar). Kamu yang mau datang siapa? Doain ya," ucap Ara.

Ara berharap Turnamen ini bukan hanya soal siapa yang mengangkat trofi, tetapi bagaimana sepak bola bisa menyatukan hiburan, prestasi, dan kesejahteraan rakyat.

Dengan semangat yang terus terjaga, Piala Presiden bisa menjadi hiburan bagi rakyat Indonesia sekaligus menggerakkan roda perekonomian.


Berita Terkait


News Update