Obrolan Warteg: Setelah Viral, Harapan Jadi Kenyataan 

Jumat 11 Jul 2025, 06:44 WIB
Dua pria ngobrol di warteg sambil membahas isu yang viral di media sosial. Salah satunya menyimpulkan, "Kalo viral pasti dapat perhatian dan solusi terbaik." (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

Dua pria ngobrol di warteg sambil membahas isu yang viral di media sosial. Salah satunya menyimpulkan, "Kalo viral pasti dapat perhatian dan solusi terbaik." (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

“Tak heran, jika masyarakat memilih viral terlebih dahulu dengan harapan cepat mendapat respons,” kata Yudi.

“Kadang tak sedikit yang menjadi korban, merasakan ketidakadilan, membuat video mengenai keadaan dirinya, kemudian posting di media sosial,” kata Heri.

“Iya, seperti satu siswa lulusan SD di kawasan Bantargebang Kota Bekasi, yang curhat mengaku gagal diterima di SMP Negeri setempat karena anak pemulung.Padahal nilainya bagus,” jelas mas Bro.

“Betul, setelah videonya “curhat pilu anak pemulung’ menjadi viral dan mendapat simpati publik, pejabat setempat gerak cepat memberi klarifikasi, menjelaskan tentang duduk persoalannya,” kata Yudi.

Seperti diberitakan, Wali Kota Bekasi, Tri Ardhianto menjelaskan siswa yang bersangkutan bukannya ditolak di SMPN setempat. Yang menolak bukan sekolah, tetapi sistemnya karena orang tua siswa tersebut tidak bertempat tinggal wilayah Kota Bekasi, melainkan masuk wilayah Kabupaten Bekasi.

Dengan begitu ketika siswa dimaksud mendaftar melalui jalur prestasi di salah satu SMPN Kota Bekasi, sistem akan menolak karena beda domisili, beda zonasi, antara Kota dan kabupaten.

Baca Juga: Obrolan Warteg: Jadilah Diri Sendiri

“Lepas dari semua itu, siswa bersangkutan kini sudah diterima di salah satu SMPN di Kabupaten Bekasi,” kata Heri.

“Itu yang pasti, setelah viral mendapat perhatian dan solusi terbaik. Harapan bersekolah di SMP Negeri menjadi kenyataan,” jelas mas Bro. (Joko Lestari)


Berita Terkait


News Update