Diplomat RI Arya Daru Pangayunan Ditemukan Tak Bernyawa, Sempat Derita 2 Penyakit Ini?

Jumat 11 Jul 2025, 11:11 WIB
Kematian Arya Daru Pangayunan: Diplomat Kementerian Luar Negeri Meninggal dalam Kondisi Mengenaskan

Kematian Arya Daru Pangayunan: Diplomat Kementerian Luar Negeri Meninggal dalam Kondisi Mengenaskan

Peristiwa meninggalnya Arya Daru Pangayunan tak luput dari perhatian influencer media sosial. Salah satu figur yang paling vokal adalah Sadam Permana, melalui akun TikTok @sadampermana.w. Dalam unggahannya, Sadam menyoroti aspek janggal penemuan jasad serta mendesak aparat kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut.

Unggahan Sadam Permana langsung memicu gelombang komentar netizen. Banyak di antara mereka membandingkan kasus Arya dengan kasus-kasus serupa yang hingga kini belum menemukan kejelasan hukum.

Berikut beberapa pernyataan publik yang sempat viral:

  • “Semoga cepat dapat keadilan untuk Almarhum,” tulis seorang pengguna.
  • “Kawal sampai selesai, jangan setengah-setengah,” ungkap akun lain.
  • “Terima kasih sudah menyuarakan orang-orang yang tidak mendapatkan keadilan,” komentar warganet lainnya.

Kejadian ini secara tidak langsung menjadi pengingat betapa pentingnya transparansi penegakan hukum, terutama bila menyangkut figur publik yang mengemban tugas negara.

Prosesi Pemakaman

Jenazah Arya Daru Pangayunan dimakamkan pada Rabu, 9 Juli 2025, di kampung halaman keluarga di Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Prosesi pemakaman berlangsung dengan penuh penghormatan, dihadiri pejabat Kemlu RI, keluarga besar, sahabat, dan kolega diplomatik.

Potensi Hubungan Penyakit dengan Penyebab Kematian

Meski publik banyak yang menduga faktor kriminal, sebagian pakar kesehatan mengingatkan bahwa kondisi kesehatan Arya memang berisiko jika tidak tertangani:

  • Kolesterol Tinggi bisa memicu serangan jantung mendadak.
  • GERD yang parah dapat menyebabkan sesak napas berat.
  • Stres Psikologis pada diplomat dengan beban kerja tinggi kerap berdampak pada kesehatan jantung.

Namun, dalam konteks kasus ini, keberadaan lakban di wajah merupakan anomali yang membuat aparat kepolisian enggan hanya mengandalkan hipotesis medis.

Baca Juga: DPRD Jakarta Desak Dinkes DKI Perketat Pengawasan Layanan di Seluruh RSUD

Refleksi dan Pesan Kehati-hatian

Kasus Arya Daru Pangayunan membuka diskusi lebih luas mengenai:

  • Pentingnya deteksi dini penyakit metabolik (kolesterol, GERD).
  • Kesadaran menjaga kesehatan mental pekerja diplomasi.
  • Tanggung jawab institusi dalam perlindungan pegawai.

Pihak Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menegaskan, seluruh prosedur investigasi akan ditempuh secara transparan.

Rekam medis almarhum menjadi salah satu bahan kajian penting, di samping hasil autopsi forensik yang saat ini dalam tahap pemeriksaan laboratorium.

Sampai artikel ini ditulis, belum ada kesimpulan final mengenai penyebab kematian Arya Daru Pangayunan. Namun, publik diimbau menunggu hasil penyelidikan resmi guna menghindari spekulasi yang kontraproduktif.


Berita Terkait


News Update