JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Upaya mewujudkan sistem transportasi publik yang terintegrasi di kawasan Jabodetabek kini semakin nyata dengan kehadiran layanan TransJabodetabek.
Program tersebut digagas untuk menjawab permasalahan klasik. Seperti kemacetan, polusi udara, dan ketimpangan akses transportasi di wilayah megapolitan yang dihuni lebih dari 30 juta jiwa.
TransJabodetabek meruakan bagian dari system transportasi terintegrasi yang menghubungkan berbagai moda angkutan.
Baca Juga: Tonton Live Streaming Liga Indonesia All Star vs Arema FC, Kick-Off Sore Ini Pukul 15.30 WIB
Seperti bus Transjakarta, LRT, MRT, KRL, dan angkutan pengumpan (feeder) di seluruh wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Layanan tersebut tidak hanya mengandalkan integrasi fisik. Namun juga integrasi tarif, waktu, serta informasi layanan.
Transjabodetabek Sejalan Konsep Aglomerasi
Anggota Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta Pandapotan Sinaga menilai, kebijakan tersebut bisa mengatasi kemacetan dan menurunkan polusi udara atau emisi karbon. Khususnya di kawasan aglomerasi Jakarta dan sekitarnya.
Menurut dia, kebijakan itu sejalan dengan konsep aglomerasi Pulau Jawa. Yaitu, keterhubungan antarwilayah menjadi kunci dalam membangun sistem transportasi yang efisien dan terintegrasi.
Baca Juga: 4 Jalur Seleksi Mandiri UIN Sunan Kalijaga 2025 Masih Dibuka, Cek Detail Pendaftaran dan Biayanya
"Karena Jakarta sebagai pusat aktvitas ekonomi nasional tidak bisa berdiri sendiri," ujar Pandapotan.