Balas Dendam! Rumah Si Arogan "Mas Pelayaran" Kebanjiran Pesanan Palsu Usai Aniaya Driver Ojol yang Telat 5 Menit

Senin 07 Jul 2025, 17:54 WIB
Mas pelayaran kebanjiran pesanan palsu (Sumber: X/@merapi_uncover)

Mas pelayaran kebanjiran pesanan palsu (Sumber: X/@merapi_uncover)

POSKOTA.CO.ID - Aksi arogan TTW alias "Mas Pelayaran" terhadap pasangan driver ojek online berujung petaka.

Setelah viral karena memukul pelanggan hanya gara-gara pesanan terlambat lima menit, rumahnya di Bantulan, Godean, Sleman, kini dibanjiri orderan fiktif sebagai bentuk protes warganet.

Sejak Senin pagi, 7 Juli 2025. Sejumlah barang dengan sistem COD membanjiri rumah pria yang mengaku bekerja di pelayaran itu.

Mulai dari kaos bertuliskan "Nusakambangan", lemari, hingga kulkas dua pintu tiba-tiba dikirim ke alamatnya, membuat kurir dan penjual kebingungan.

Baca Juga: Banjir di Bidara Cina Jaktim 2 Meter Surut, Warga Mulai Bersih-Bersih

"Breaking News 09:51, Imbas aksi viral 'Mas Pelayaran', banyak order fiktif masuk. Kurir dan seller jadi korban," tulis akun @merapi_uncover yang pertama kali melaporkan kejadian ini.

Insiden ini terjadi setelah TTW menjadi sorotan karena menganiaya AML (22), kekasih driver ojol, meski pesanannya tidak menggunakan fitur prioritas.

"Dia marah-marah dan bilang, 'Aku pelayaran, loh!'" ujar AML dalam laporannya.

Polisi tak hanya menetapkan TTW sebagai tersangka, tapi juga dua orang lain, yaitu RHW (32) dan RTW (58), yang diduga terlibat dalam penganiayaan tersebut. AML mengaku diseret, dijambak, dan dilecehkan hingga mengalami luka lecet.

Warganet pun geram dan menyindir arogansi TTW. Ada yang mengejek.

Baca Juga: Bang Mukhtar Siapa? Viral Pedagang Souvenir Menara Eiffel di Paris Fasih Berbahasa Indonesia

"Si paling disiplin, si paling pelayaran, pesan ojol pakai tarif biasa tapi mau cepat kayak prioritas,"

sementara yang lain mengkritik, "Kalau buru-buru, ya pesan prioritas lah. Sok jago bilang 'saya pelayaran', emang istimewa?"

Kini, selain berurusan dengan hukum, keluarga TTW harus menghadapi banjir pesanan palsu yang terus berdatangan.


Berita Terkait


News Update