Rotasi Bumi Makin Cepat, Hari di Juli-Agustus 2025 Jadi Lebih Pendek, Apa Dampaknya?

Kamis 03 Jul 2025, 12:20 WIB
Rotasi Bumi semakin cepat, membuat hari di 2025 lebih singkat. Apa penyebabnya Simak penjelasan lengkapnya di sini! (Sumber: Freepik)

Rotasi Bumi semakin cepat, membuat hari di 2025 lebih singkat. Apa penyebabnya Simak penjelasan lengkapnya di sini! (Sumber: Freepik)

POSKOTA.CO.ID - Bumi kembali menunjukkan keanehan yang memicu decak kagum sekaligus tanda tanya. Dalam beberapa tahun terakhir, planet kita tercinta ini ternyata berputar semakin cepat, dan puncaknya diprediksi terjadi pada Juli-Agustus 2025. Akibatnya, hari-hari dalam periode tersebut akan lebih singkat dari biasanya, meski hanya dalam hitungan milidetik.

Fenomena ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Sejak 2020, para peneliti mencatat tren percepatan rotasi Bumi yang belum sepenuhnya bisa dijelaskan.

Yang lebih mengejutkan, pada 2024 lalu, Bumi bahkan mencatat rekor hari terpendek dalam sejarah modern, di mana satu hari berlangsung 1,66 milidetik lebih cepat dari durasi normal 24 jam.

Lantas, apa penyebabnya? Salah satu faktor yang diduga kuat adalah pengaruh posisi Bulan yang berubah-ubah.

Baca Juga: Hari Bumi dan Peringatan Bahaya Perubahan Iklim, NOAA: Bencana Nyata!

Meski Bulan dikenal sebagai penyebab perlambatan rotasi Bumi dalam jangka panjang, saat ia berada jauh dari ekuator, gaya tariknya berkurang, sehingga Bumi justru berputar lebih cepat.

Namun, ilmuwan masih terus menyelidiki apakah ada faktor lain yang turut berperan dalam fenomena misterius ini.

Pernah Terjadi Sejak 2020

Ini bukan pertama kalinya Bumi berputar lebih cepat. Sejak 2020, para ilmuwan mencatat percepatan rotasi yang belum sepenuhnya terjelaskan. Bahkan, pada 2024, tercatat hari terpendek dalam sejarah modern, yakni 1,66 milidetik lebih cepat dari biasanya.

Meskipun Bulan dikenal sebagai faktor utama yang memperlambat rotasi Bumi dalam jangka panjang, posisinya yang menjauhi ekuator justru dapat mengurangi efek perlambatan tersebut.

"Ketika Bulan berada pada jarak maksimum dari ekuator, gaya tariknya berkurang, sehingga Bumi berputar lebih cepat," jelas laporan dari IFL Science 1 Juli 2025.

Detik Kabisat Tak Lagi Dibutuhkan?

Selama beberapa dekade, ilmuwan telah menambahkan 27 detik kabisat sejak 1972 untuk mengkompensasi perlambatan rotasi Bumi. Namun, sejak 2016, tidak ada lagi penambahan detik kabisat, dan IERS memastikan tidak akan ada penyesuaian waktu pada Juni 2025.


Berita Terkait


News Update