Serangan Siber di Indonesia Tinggi, Pengamat Sebut Berpotensi Lumpuhkan Ekonomi Nasional

Sabtu 23 Agu 2025, 21:25 WIB
Data 10 daerah asal pelaku serangan siber pada semester 1 dan 2 Tahun 2024. (Sumber: Dok AwanPintar)

Data 10 daerah asal pelaku serangan siber pada semester 1 dan 2 Tahun 2024. (Sumber: Dok AwanPintar)

KEBAYORAN BARU, POSKOTA.CO.ID - Indonesia menghadapi ancaman siber yang sangat serius, dengan Jakarta disebut sebagai markas asal serangan siber terbesar di tanah air. Berdasarkan laporan AwanPintar.id, sebanyak 48,58 persen serangan siber dalam negeri berasal dari Jakarta.

Ketua Umum Indonesia Cybersecurity Forum (ICSF), Ardi Sutedja, menyampaikan, tidak semua serangan siber berasal dari Jakarta.

Sebab, banyak pelaku memanfaatkan celah keamanan di Jakarta sebagai proksi untuk melancarkan serangan.

Salah satu kelemahan utama adalah penggunaan kartu prabayar yang dapat dibeli bebas tanpa verifikasi identitas, yang sering dimanfaatkan untuk menyamarkan asal serangan.

Baca Juga: Jakarta Jadi Markas Serangan Siber di Indonesia, BSSN Catat 3,64 Miliar Anomali Trafik hingga Juli 2025

“Jakarta menjadi sasaran karena merupakan pusat pemerintahan, ekonomi, pasar modal, dan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) nasional. Ini membuat Jakarta rentan dijadikan proksi oleh pelaku dari luar,” jelas Ardi saat dihubungi Poskota, Sabtu, 23 Agustus 2025.

Bahkan, kata Ardi, banyak ancaman siber yang tidak terdeteksi atau tidak memiliki nama masih menjadi tantangan besar.

Ia memperingatkan bahwa tanpa langkah serius, Indonesia berisiko menghadapi serangan siber yang lebih besar, yang berpotensi melumpuhkan ekonomi nasional. Dia juga menegaskan tidak cukup jika hanya mengandalkan firewall tidak cukup.

“Kita harus mengatasi celah-celah kerentanan, termasuk memperketat regulasi kartu prabayar dan meningkatkan sistem keamanan di infrastruktur kritis,” ucap Ardi.

Mirisnya, lanjut Ardi, berdasarkan data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sejak Januari hingga Juli 2025 tercatat sebanyak 3,64 miliar anomali siber yang menargetkan Indonesia.

Baca Juga: Bali Sempat Mati Total, PLN Bantah Gara-gara Serangan Siber


Berita Terkait


News Update