KEBAYORAN BARU, POSKOTA.CO.ID - Jakarta kembali menjadi sorotan sebagai pusat serangan siber dalam negeri, menyumbang hampir setengah dari total serangan siber di Indonesia.
Hal ini berdasarkan data dari laporan AwanPintar.id edisi Februari 2025 mengungkapkan sebanyak 48,58 persen serangan siber dalam negeri berasal dari Jakarta
"Jakarta dengan infrastruktur teknologi yang maju, bukan hanya menjadi target, tetapi juga sumber serangan siber ke wilayah lain di Indonesia," tulis laporan AwanPintar, dikutip pada Sabtu, 23 Agustus 2025.
Pada semester 2 tahun 2024, di luar dugaan adalah eskalasi serangan dari Jakarta yang meningkat harus menjadi perhatian.
Baca Juga: Bali Sempat Mati Total, PLN Bantah Gara-gara Serangan Siber
Kemudian, Malang dan Bekasi yang langsung mengisi posisi kedua dan ketiga walau pada semester sebelumnya tidak masuk dalam peringkat 5 besar.
Bekasi bukan pertama kali berada di 5 besar daerah penyerang teratas, tahun sebelumnya kota satelit ini mampu berdiri di bawah Jakarta.
Dalam laporannya, sekitar 5,7 miliar serangan siber terdeteksi sepanjang 2024, dengan Jakarta mendominasi, diikuti oleh Bandung sebanyak 6,26 persen, Surabaya dengan 1,51 persen, Malang dengan 1,09, dan Bekasi dengan 1 persen.
Kota lain seperti Depok, Bogor, Tangerang, Makassar, dan Semarang menyumbang porsi lebih kecil, di bawah 1 persen.
Namun, AwanPintar juga mencatat fenomena serangan kamuflase, di mana pelaku dari luar negeri memanfaatkan alamat IP lokal untuk menyamarkan serangan.
Jenis serangan yang dominan meliputi generic protocol command decode, upaya perolehan hak akses administratif, aktivitas mencurigakan, dan lalu lintas digital yang tidak wajar.