Judah Levine, fisikawan dari National Institute of Standards and Technology (NIST), mengaku terkejut dengan fenomena ini. "Asumsi kami selalu bahwa Bumi akan terus melambat, sehingga detik kabisat tetap diperlukan. Tapi kini, rotasi justru semakin cepat. Ini sangat tidak terduga," ujarnya.
Baca Juga: Memperingati Hari Bumi 22 April, Simak Sejarah Singkatnya
Apa Penyebabnya?
Para ilmuwan masih belum yakin mengapa Bumi berakselerasi dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa teori menyebutkan bahwa perubahan di inti Bumi, pergeseran massa es di kutub, atau dinamika atmosfer dan lautan mungkin berperan. Namun, belum ada kesimpulan pasti.
Meski begitu, para ahli meyakini bahwa dalam jangka panjang, Bumi akan kembali melambat karena faktor-faktor seperti pencairan es dan redistribusi massa planet.
Dampak pada Kehidupan
Perubahan kecil dalam rotasi Bumi mungkin tidak terasa dalam kehidupan sehari-hari, tetapi sistem teknologi global, seperti GPS, jaringan komunikasi, dan transaksi keuangan, bergantung pada ketepatan waktu atomik. Jika tren ini berlanjut, dunia mungkin perlu mempertimbangkan penyesuaian baru dalam pengukuran waktu.
IERS terus memantau perubahan rotasi Bumi dan akan memberikan pembaruan jika diperlukan. Sementara itu, fenomena ini menjadi pengingat betapa dinamisnya planet kita, dan betapa banyak misteri yang masih tersimpan di dalamnya.