Untuk menjawab persoalan tersebut, proses revitalisasi menambah jumlah gate menjadi 66 unit.
Penambahan ini berdampak signifikan, sebab kini stasiun mampu menampung hingga sekitar 300.000 penumpang per hari.
Meski demikian, masih terdapat beberapa catatan yang menjadi perhatian penumpang, seperti minimnya tempat duduk di dalam stasiun, meskipun ruangannya menjadi jauh lebih luas dibandingkan sebelumnya.
Baca Juga: SPMB Jakarta 2025 Jalur Domisili Resmi Dibuka! Ini Syarat, Jadwal hingga Prosedur Pendaftarannya
Perubahan Skema Jalur dan Peron
Selain pembaruan bangunan, revitalisasi juga membawa perubahan pada pengaturan jalur dan peron. Peron di Stasiun Tanah Abang kini memiliki fungsi yang lebih spesifik:
- Peron 1: Digunakan untuk penumpang yang turun dari Stasiun Manggarai menuju Tanah Abang atau ke arah Stasiun Duri dan Stasiun Kampung Bandan.
- Peron 2: Dikhususkan untuk penumpang yang naik kereta ke Stasiun Manggarai.
- Peron 3: Melayani penumpang yang turun dari arah Stasiun Rangkasbitung.
- Peron 4: Hanya digunakan untuk jalur kereta barang.
- Peron 5 dan 6: Menjadi jalur keberangkatan bagi penumpang yang ingin ke Stasiun Rangkasbitung.
Selain itu, ada skema khusus bagi KRL dari arah Serpong dan Palmerah.
Kereta dari dua jalur tersebut akan berhenti terlebih dahulu di jalur 3 untuk menurunkan penumpang, kemudian kereta akan dipindahkan (langsir) ke jalur 5 atau 6 sebelum kembali berangkat ke arah Serpong.
Stasiun Lebih Aman dan Nyaman
Sebelum dilakukan revitalisasi, Stasiun Tanah Abang sempat memiliki reputasi sebagai area yang rawan pencopetan dan terkesan gelap serta kurang tertata.
Kini dengan pencahayaan lebih baik, desain terbuka, dan tata letak yang lebih modern, suasana stasiun menjadi lebih aman dan nyaman bagi pengguna KRL.
Selain itu, jalur pedestrian di sekitar stasiun juga diperbaiki sehingga memudahkan penumpang yang berjalan kaki untuk keluar-masuk area stasiun, serta mendukung integrasi dengan moda transportasi lain seperti bus Transjakarta.
Upaya Mendukung Mobilitas Warga Ibu Kota
Revitalisasi Stasiun Tanah Abang sejatinya adalah salah satu langkah pemerintah dan PT KAI dalam upaya meningkatkan kualitas transportasi publik di Jakarta.
Dengan desain baru yang lebih modern, fasilitas lebih lengkap, serta sistem peron yang lebih terstruktur, stasiun ini diharapkan mampu mengakomodasi lonjakan jumlah penumpang yang terus meningkat dari tahun ke tahun.