JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Kenaikan harga beras kualitas premium dan medium di Jakarta melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) nasional.
Menyikapi hal ini, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo meminta Pemprov Jakarta memperkuat koordinasi lintas daerah dengan Perum Bulog dan provinsi penghasil beras seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten.
"Kerja sama ini harus berkelanjutan dan berbasis data kebutuhan riil warga untuk menjamin kontinuitas pasokan beras ke Jakarta," ujar Rio saat dihubungi Poskota, Senin, 30 Juni 2025.
Rio juga meminta Satgas Pangan dan Dinas PPKUKM DKI melakukan pengawasan ketat terhadap distribusi dan harga pangan, baik di pasar tradisional maupun modern.
Baca Juga: Banjir Surut, Arus Lalu Lintas di Tol Jakarta-Tangerang Kembali Lancar
"Penindakan tegas terhadap spekulan, penimbunan dan pelaku kartel harga harus menjadi prioritas, termasuk pencabutan izin usaha bagi pelanggar berat," tegasnya.
Selain pengawasan, Rio menyarankan perluasan program subsidi pangan yang terintegrasi dengan data KJP, KJMU, dan DTKS.
"Saya sebagai anggota DPRD provinsi DKI Jakarta Komisi B mendesak agar bansos tidak hanya reaktif saat krisis, tapi juga menjadi bagian dari strategi pengendalian inflasi jangka panjang," kata politisi PDIP itu.
Baca Juga: Komisi C DPRD Jakarta Sebut Penurunan Tarif Parkir Jadi Insentif bagi Pengendara
Rio menekankan pentingnya penguatan Gudang Bulog dan Pasar Induk Kramat Jati sebagai simpul distribusi utama.
"Pemprov DKI Jakarta harus menjamin sistem logistik yang efisien agar pasokan cepat menjangkau pedagang eceran," ucapnya.
