TEBET, POSKOTA.CO.ID - Warga Tebet, Jakarta Selatan, dikejutkan dengan kasus dugaan pencabulan yang dilakukan seorang pria guru ngaji berinisial AF.
Pelaku, yang merupakan warga asli daerah tersebut, diduga telah melakukan pencabulan terhadap beberapa murid perempuannya. Namun kesehariannya, pelaku dikenal sebagai sosok yang baik dan aktif.
"Baik (sosoknya), dia guru ngaji juga, baik sih, di mata kita, baik di masyarakat. Aktif, dia kan punya majelis taklim," kata Iin, tokoh masyarakat setempat saat ditemui di kediamannya, Minggu, 29 Juni 2025.
Menurut Iin, pelaku AF tinggal bersama istri dan tiga orang anaknya yang juga menjadi tempat belajar ngaji secara privat.
Baca Juga: Guru Ngaji di Tebet Jaksel Diduga Cabuli 10 Santri, Polisi Buka Hotline Pengaduan
Selain mengajar ngaji, ia juga memiliki majelis taklim dan sering diundang sebagai penceramah dalam pengajian di Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Pelaku sendiri sudah sangat lama mengajar anak-anak ngaji, bahkan, sejak pelaku masih belum berkeluarga hingga sekarang memiliki tiga anak.
Karena itu, Iin bersama warga setempat mengaku kaget sekaligus kecewa setelah mengetahui bahwa AF melakukan perbuatan cabul terhadap muridnya.
Di samping itu, kasus pencabulan yang dilakukan oleh pelaku juga telah mencoreng nama warga dan lingkungan sekitar. Iin berharap agar pihak kepolisian segera menuntaskan kasus memalukan tersebut.
"Kaget. Mencemarkan, kalau kasusnya nama baik ya ga papa, masyarakat juga di sini kaget, karena memang suka ceramah juga di pengajian PKK, suka diundang," kata Iin.
Berdasarkan laporan, menurut Iin korban yang berani berbicara berjumlah lima anak dan semuanya adalah anak perempuan.
Sebagian besar korban merupakan warga di lingkungan tempat tinggal pelaku. Iin menduga pelaku melakukan tindakan pencabulan ketika istri dan anaknya sedang tidak berada di rumah.
Baca Juga: Miris! Siswi SD di Bekasi Diduga Dicabuli Ayah Tiri
“Namanya anak-anak, kalau ingat ya trauma, nangis. Kalau enggak, ya ceria seperti biasa. Tapi pas ketemu ustaz-nya, mereka syok,” kata Iin.
Nyaris Diamuk Warga
Lebih lanjut, Iin mengatakan pihak RT dan RW telah bertemu dengan para korban di Polsek untuk mendampingi proses pelaporan.
Kata dia, pada saat pelaku ditangkap oleh pihak kepolisian, situasi sempat memanas karena kemarahan warga.
Petugas langsung mengamankan pelaku ke kantor polisi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Banyak orang, tapi saya gak lihat ada pengeroyokan. Polisi cepat bawa dia ke Polsek, takutnya anarkis,” beber Iin.