Juliana mendaki bersama lima wisatawan lainnya dan ditemani dengan seorang pemandu. Mereka melakukan pendakian pada Sabtu, 21 Juni 2025 dini hari melalui jalur Sembalun.
Saat tiba di Cemara Nungal, Juliana dilaporkan kelelahan dan diminta untuk beristirahat oleh pemandu.
Kemudian pemandu melanjutkan perjalanan menuju puncak bersama pendaki lain, meninggalkan Juliana di titik peristirahatan.
Saat itu, Juliana tak kunjung tiba menyusul rombongan dan pemandu memutuskan untuk segera kembali ke lokasi tempat Juliana beristirahat.
Tetapi pendaki Brasil itu tidak ditemukan di lokasi. Dari titik tersebut, pemandu melihat ada sebuah cahaya senter di bawah jurang yang mengarah ke Danau Segara Anak.
Ia menduga Juliana terjatuh dan segera menghubungi otoritas setempat untuk meminta bantuan.
Baca Juga: Siapa Agam Rinjani? Sosok Penyelamat Juliana Marins dari Jurang 600 Meter, Ini Profilnya
Laporan pertama diterima sekitar pukul 6.30 WITA pada Sabtu, 21 Juni 2025. Tim SAR langsung bergegas menuju lokasi untuk melakukan evakuasi dengan membawa peralatan vertical.
Pada pukul 12.00 WITA, tim SAR mencapai Pos 4 dan mulai mendekati lokasi dugaan jatuhnya Juliana.
Selama empat hari, tim SAR berupaya untuk menyelamatkan Juliana namun cuaca buruk dan sulitnya medan membuat proses evakuasi semakin rumit.
Pada Selasa, 24 Juni 2025 tim SAR berhasil menjangkau Juliana di kedalaman 600 meter. Tetapi pendaki asal Brasil itu dinyatakan meninggal.