SENEN, POSKOTA.CO.ID - Kebakaran hebat terjadi di permukiman padat penduduk di Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat pada Minggu, 26 Juni 2025 siang, sekira pukul 11.49 WIB.
Api awalnya berasal dari salah satu rumah yang merembet ke rumah di sekitarnya. Diduga kebakaran terjadi akibat korsleting listrik dari salah satu rumah. Sebanyak 20 rumah terdampak peristiwa kebakaran di Kwitang.
Saat Poskota memantau situasi pascakebakaran di lokasi, terlihat seorang pria paruh baya yang berdiri sendirian dengan tatapan kosong melihat rumahnya yang sudah hangus terbakar.
Selain itu, sambil meratapi dokumen-dokumen penting yang pinggirannya sudah terbakar. Pria itu hanya bisa mengelus dada atas musibah yang menimpanya.
Ternyata, dia merupakan salah satu pemilik rumah dari 20 rumah yang hangus terbakar tanpa sisa di gang Kembangan 10, Kwitang, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Kebakaran di Kwitang Jakpus, 20 Rumah Hangus Dilalap Si Jago Merah
Kepada Poskota, pria itu mengaku bernama Zulkarnain, 54 tahun. Ia kemudian bercerita, awalnya dia sedang berdagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Saat itu, istrinya tiba-tiba menelepon, mengabari telah terjadi kebakaran tepat di belakang rumahnya.
"Kejadiannya awalnya tuh, saya kan dagang di Tanah Abang kira-kira jam 10-an, istri nelpon katanya di rumah belakang ada kebakaran katanya," ucap Zulkarnain kepada Poskota, Kamis, 26 Juni 2025.
Usai mendapat kabar dari istrinya itu, Zulkarnain tancap gas menuju rumahnya. Nasi sudah menjadi bubur, saat tiba di kediamannya, barang-barang jualan maupun perabotan di rumahnya sudah habis dilahap si jago merah.
"Karena kebakaran rumah belakang itu, saya langsung pulang, sampai di sini udah enggak bisa lagi masuk, barang satu pun tak bisa keluar (diselamatkan)," ujar Zulkarnain.
Saat kebakaran yang menimpa rumahnya itu, dikatakan Zulkarnain, istrinya sedang tidak ada di rumah. Dia sedang mengantarkan anaknya ke Stasiun Gondangdia untuk kuliah di Depok.

Sedangkan satu orang anaknya yang saat kejadian sedang berada di rumah, tak sempat mengamankan barang-barang yang ada di dalam rumah.
"Karena istrinya habis nganter anak juga kuliah di Depok yang ngantar ke Gondangdia, ada anak bujang satu di rumah karena banyak asap dia lari keluar," kata Zulkarnain.
Zulkarnain dengan sedikit perasaan hampa, namun tetap berusaha Tegar, mengaku tidak terlalu mempermasalahkan jika rumahnya yang terbakar.
Namun, yang membuatnya sedih ialah stok barang dagangannya berupa celana jeans turut terbakar.
"Kalau rumah saya tidak tahu berapa (kerugian), yang lebih sedih ini, barang tadi ketimbang rumah," ujar Zulkarnain.
Dia mengatakan, barang dagangannya dengan total 1.500 lusin yang disimpan di lantai dua rumahnya sudah habis semua terbakar.
Baca Juga: Pedagang Korban Kebakaran Pasar Kebon Kembang Bogor Minta Solusi dari Pemkot
Namun, tumpukan celana jeans yang disimpan di lantai satu hanya tersisa sedikit yang tak terbakar.
"Itu jadi barang yang dibawanya masih kelihatan sedikit, tapi yang atasnya kayaknya betul-betul udah debu semua udah habis, semua kebakar," ucap Zulkarnain.
Zulkarnain menaksir, kerugian atas barang dagangannya yang hangus terbakar mencapai sekira Rp1,5 milliar.
Kerugian yang diderita tentu lebih dari yang ditaksir Zulkarnain, karena belum dihitung kerugian akibat rumah dan barang pribadi lainnya yang terbakar.
"Barang yang kebakar itu kan jumlahnya 1.500 lusin ditaruh x 100.000 aja 1,5 miliar, itu kalau 1.500 lusin. 1,5 miliar di barang," kata Zulkarnain.
Zulkarnain berharap dapat bangkit kembali usai musibah dan cobaan yang menimpa dirinya.
"Ini kan yang kebakar kan aset nih, yang ada sekarang tinggal nyawa mudah-mudahan bisa bangkit lagi," ujar Zulkarnain.
Wartawan Poskota, juga sempat diajak oleh Zulkarnain untuk melihat rumahnya yang hanya tinggal sisa-sisa bara dan puing.
Rumah Zulkarnain merupakan rumah semi permanen dengan dua tingkat.
Terlihat, sedikit tumpukan celana Levis di lantai satu rumah yang tidak terbakar.
Untuk lantai duanya tidak menyisakan sedikit barang maupun bangunan yang ternyata terbuat dari kayu tersebut.
"Itu tuh mas masih ada sedikit tumpukan celana Levis," kata Zulkarnain sambil menunjuk sejumlah tumpukan barang dagangannya yang tidak terbakar.
Berusaha Tegar
Selain itu, Zulkarnain juga menunjukkan sejumlah dokumen-dokumen seperti KK, ijazah dan sebagainya yang tidak terbakar.
"Tinggal ini doang mas (dokumen-dokumen) yang enggak terbakar, tadi kena tumpukan lantai gitu mangkanya enggak terbakar," ujar Zulkarnain.

Zulkarnain mengatakan bahwa istrinya sedang berada di masjid untuk menenangkan diri. "Istri saya ada di masjid," kata Zulkarnain.
Mendengar ceritanya, cukup membuat hati terenyuh. Bahkan, Zulkarnain nampak sebagai sosok kepala keluarga yang kuat dan tegar. Dia pun berusaha menutupi kesedihannya, di depan anak-anaknya.
Adapun rumah Zulkarnain berada di dalam gang yang saling berdempetan dengan rumah warga lainnya.
Saat ini, pihak Dinas Sosial DKI Jakarta sudah mendirikan sebuah tenda di dekat lokasi kebakaran. Selain itu, Dinsos juga memberikan barang bantuan berupa air minum hingga karpet kepada korban kebakaran.
Pihak Dinas Lingkungan Hidup juga turut membantu membersihkan bekas-bekas sisa kebakaran. BPBD DKI Jakarta dan BAZNAS juga turut membantu. (CR-4)