70 Persen Kebakaran di Jakarta Disebabkan Korsleting Listrik

Sabtu 21 Jun 2025, 16:15 WIB
Lokasi kebakaran rumah tinggal di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, yang menyebabkan satu orang tewas pada Kamis, 19 Juni 2025 dini hari. (Sumber: Poskota/Pandi Ramedhan)

Lokasi kebakaran rumah tinggal di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, yang menyebabkan satu orang tewas pada Kamis, 19 Juni 2025 dini hari. (Sumber: Poskota/Pandi Ramedhan)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mengimbau kepada masyarakat melakukan langkah antisipasi untuk mencegah peristiwa kebakaran yang bisa terjadi kapan saja.

Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD Jakarta, Mohamad Yohan mengatakan, langkah antisipasi bisa dilakukan di antaranya dengan memeriksa dan mencabut listrik saat tidak digunakan.

Sebab, data menunjukkan, 70 persen peristiwa kebakaran di Jakarta disebabkan karena masalah kelistrikan.

Masyarakat juga diimbau untuk menggunakan lilin di area aman. Jika menggunakan lilin, kata Yohan, jauhkan dari bahan yang mudah terbakar misalnya kertas dan sejenisnya.

Baca Juga: Warga Ungkap Detik-detik Kebakaran di Tebet yang Tewaskan 1 Orang

"Pastikan kompor gas dimatikan setelah pakai. Genset ditempatkan di luar, dengan ventilasi memadai," jelas Yohan kepada Poskota, Sabtu, 21 Juni 2025.

BPBD Jakarta juga mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan alat listrik berstandar SNI dan menghindari sambungan yang berlebihan.

"70 persen (kebakaran) diakibatkan korsleting listrik," kata Yohan.

Berdasarkan data, pada tahun 2020, setidaknya terjadi 542 kejadian kebakaran di Jakarta. Tahun 2021 angkanya menurun yaitu sebanyak 536 kejadian kebakaran.

Kemudian, pada tahun 2022, angka kejadian kebakaran meningkat yaitu 645 kejadian.

Tahun 2023 kembali meningkat yakni sebanyak 864 kejadian kebakaran dan tahun 2024 menurun sebanyak 789 kejadian kebakaran.


Berita Terkait


News Update