POSKOTA.CO.ID - Pernahkah Anda terbangun di pagi hari dengan beban penyesalan di dada? Mungkin itu kenangan akan kata-kata yang terucap di tengah emosi, keputusan tergesa-gesa, atau kesempatan yang terlewatkan.
Rasa menyesal bisa begitu menguasai, membuat kita terjebak di masa lalu yang tak bisa diubah.
Namun, bagaimana jika ada cara untuk melepaskan beban ini dan hidup lebih bebas? Filosofi Stoikisme menawarkan tiga strategi ampuh untuk mengatasi penyesalan dan mengubahnya menjadi kekuatan sebagaimana dilansir dari Daily Stoic.
Baca Juga: Filsafat Stoikisme: 7 Cara Mendapatkan Ketegaran Hati ala Para Filsuf Stoik
Memahami Penyesalan dari Sudut Pandang Stoik
Apa itu penyesalan? Filsuf Stoik Seneca dalam "Letters from a Stoic" pernah menulis, "Dua hal harus dicabut dari akar: rasa takut akan penderitaan di masa depan, dan kenangan atas penderitaan di masa lalu; karena yang terakhir tidak lagi menjadi urusanku, dan yang pertama belum menjadi urusanku."
Bayangkan skenario ini, setelah hari yang melelahkan Anda menemukan tumpukan piring kotor di rumah, padahal sudah meminta pasangan Anda mencucinya.
Kemarahan memuncak, dan Anda pun meluapkannya. Keesokan harinya, Anda merasa menyesal karena kehilangan kendali. Anda tahu seharusnya Anda lebih bijaksana, seharusnya bertindak berbeda.
Para filsuf Stoik mendefinisikan penyesalan sebagai kondisi di mana peristiwa masa lalu menguasai hidup kita di masa kini. Ini terjadi saat kita terpaku pada hal yang tak bisa diubah, atau ketika kita menolak takdir.
Baca Juga: Filsafat Stoikisme: Tips Mengatasi Rasa Penyesalan dengan Menggunakan Strategi Filsuf Stoik
Marcus Aurelius, dalam "Meditations", menyarankan kita untuk "puas dengan apa yang kita miliki, dan menerima masa kini seluruhnya."
Penyesalan adalah kebalikannya, penolakan terhadap apa yang telah terjadi dan ketidakpuasan terhadap keadaan saat ini.