POSKOTA.CO.ID - Provinsi Banten mengalami transformasi signifikan dalam satu dekade terakhir, dan Tangerang Selatan (Tangsel) kini muncul sebagai simbol kemajuan wilayah tersebut.
Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tangsel mencetak angka 84,16 angka tertinggi di seluruh Provinsi Banten yang bahkan mengalahkan Serang sebagai ibu kota provinsi.
IPM merupakan indikator penting yang mengukur capaian pembangunan manusia dari tiga dimensi utama: umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, serta standar hidup layak.
Dengan pencapaian tersebut, Tangsel tidak hanya unggul secara administratif, tetapi juga dalam hal kualitas hidup warganya.
Pusat Pertumbuhan Baru di Barat Jakarta
Keberadaan Tangsel yang berbatasan langsung dengan Jakarta menjadikannya wilayah strategis, terutama dalam arus mobilitas pekerja, arus barang, serta investasi. Banyak pengembang properti besar yang berinvestasi di wilayah ini, membangun kawasan hunian terpadu, pusat perbelanjaan, dan kompleks perkantoran.
Tak hanya itu, Tangsel juga dikenal dengan infrastruktur pendidikannya yang maju, seperti Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Sekolah Al Azhar BSD, hingga lembaga riset dan pendidikan swasta bertaraf internasional. Fasilitas kesehatan pun berkembang pesat, seperti RS Siloam, RS Eka Hospital, dan rumah sakit swasta lainnya yang mendukung kualitas hidup masyarakat.
Benyamin Davnie: Wali Kota “Termiskin” dengan Kinerja Terbaik?
Di tengah sorotan terhadap kemajuan Tangsel, muncul ironi yang menarik perhatian publik: sang wali kota, Benyamin Davnie, dilaporkan sebagai salah satu kepala daerah dengan kekayaan pribadi yang tergolong rendah. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), harta kekayaan Benyamin Davnie tercatat hanya sekitar Rp6,1 miliar.
Jumlah ini memang terlihat kecil jika dibandingkan dengan kepala daerah lain, terlebih mengingat Tangsel merupakan kota dengan indeks pembangunan tertinggi di provinsi ini. Namun, banyak pengamat yang melihat hal ini bukan sebagai kekurangan, melainkan justru indikasi integritas.
“Pemimpin dengan kekayaan wajar seringkali lebih fokus pada pelayanan publik ketimbang mencari keuntungan pribadi dari jabatannya,” ujar seorang pengamat politik lokal.
Kota yang Tumbuh dengan Arah Jelas
Selain faktor geografis, keberhasilan Tangsel juga didorong oleh tata kelola pemerintahan yang relatif efektif. Berbagai inisiatif pembangunan dilakukan secara terstruktur, termasuk digitalisasi layanan publik, revitalisasi ruang terbuka hijau, pembangunan sarana transportasi terpadu, serta perluasan akses air bersih.