Oma Ratapi Atap Rumahnya di Depok Ambruk

Sabtu 21 Jun 2025, 02:19 WIB
Oma Endah didampingi Ketua RT menujukkan atap yang ambruk tidak tersisa hanya ada sisa terpal untuk menahan air dari banjir di Kota Depok, Jumat, 20 Juni 2025. (Sumber: Poskota/Angga Pahlevi)

Oma Endah didampingi Ketua RT menujukkan atap yang ambruk tidak tersisa hanya ada sisa terpal untuk menahan air dari banjir di Kota Depok, Jumat, 20 Juni 2025. (Sumber: Poskota/Angga Pahlevi)

SAWANGAN, POSKOTA.CO.ID - Oma Endah Dewi Daru Purwanti, 58 tahun, hanya bisa pasrah atap terpal rumahnya ambruk di Gang Bhakti, RT 004 RW 08, Kelurahan Kedaung, Kecamatan Sawangan, Kota Depok.

Terpal atap rumah Oma dan keluarganya ambruk pada Jumat, 20 Juni 2025, dini hari WIB. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

"Ruangan kamar utama yang biasa kita tempati yang akhirnya ambruk tidak tersisa sudah selama 3 tahun sudah lapuk dan jika hujan pasti bocor. Sehingga dikasih terpal seukuran 4x4 meter untuk menahan air tapi ambruk juga," kata Oma kepada Poskota di kediamannya, Jumat, 20 Juni 2025.

Oma tidak mampu menyewa tempat tinggal, karena penghasilan sang suami, Flint Rinaldi, 58 tahun, hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Sebelumnya, Flint bekerja sebagai sopir pribadi, lalu kini pengendara ojek online.

Baca Juga: Cari Penghasilan Tambahan, Pegawai Toko Bangunan di Depok Nekat Antar Narkoba

Ia pun tidak memiliki pilihan selain bertahan di rumah yang tidak layak tersebut.

"Habis bagaimana mau pindah kontrak di luar tidak ada uang. Mau enggak mau bertahan di rumah meski banyak konsekuensi rumah ambruk atau jika hujan pasti banjir," ujarnya.

Bangunan tua Oma belum pernah direvonasi sejak 1982. Tanpa peratawan berkala, material rumahnya pun mulai rapuh hingga ambruk.

"Rumah ini bangunan asli dan belum pernah direnovasi semenjak tahun 1982 baru ditempati sampai sekarang. Sehingga keadaannya kini sudah sangat cukup memprihatinkan dengan kondisi atap kayu penompang yang bautnya sudah mulai lepas ditambah genteng pada bergeser sehingga sangat sekali rawan ambruk," ucap ibu lima anak dan dua cucu itu.

Baca Juga: Remaja Marbot di Depok Curi Uang Kas Masjid Rp6 Juta untuk Foya-Foya

Dengan kondisi atap terpal yang ambruk, Oma dan keluarga harus melapisi barang-barangnya dengan plastik supaya tidak terkena hujan.

"Jika hujan turun semua barang-barang yang ada termasuk kasur ditutup sama plastik supaya tidak kebasahan. Selain itu siap-siap listrik rumah untuk dipadamkan antisipasi terjadi konslet. Tidak hanya itu juga dingin udara malam yang menusuk tubuh menjadi bertambah penderitaan kami," katanya.

Namun, tidak banyak barang-barang berharga di bawah atap terpal yang ambruk. Sementara itu, keluarga Oma bertempat tinggal di bangunan lain.

"Jadi atap yang ambruk itu sudah 3 tahun dikosongan dan jadi gudang. Tidur pindah ke kamar depan milik anak. Awal ambruk ditandai dengan suara kretek sebanyak 3 kali setelah itu baru ambruk material genteng sama kayu yang sudah pada lapuk," tuturnya.

Baca Juga: Hidup di Rumah Nyaris Roboh, Lansia di Depok Dapat Bantuan Bedah Rumah dari Polsek Bojongsari

Walau begitu, ia tetap was-was dengan kondisi rumahnya.

"Kondisi rumah sekarang atapnya sudah miring takut tinggal rubuh saja. Antisipasi menahan miring itu pada tengah-tengah atap dikasih penahan kayu ala kadarnya untuk sementara saja," tambahnya.

Kondisi ini membuat Oma mengharapkan uluran tangan dari berbagai pihak untuk merenovasi bangunan tempat tinggalnya.

"Saat ini bantuan yang baru turun dari Tagana Dinas Sosial berupa terpal dan bahan makanan pokok. Yang paling dibutuhkan adalah saat ini untuk sementara kayu kusen dan terpal untuk menahan banjir jika air hujan turun," katanya.


Berita Terkait


News Update