"Jika hujan turun semua barang-barang yang ada termasuk kasur ditutup sama plastik supaya tidak kebasahan. Selain itu siap-siap listrik rumah untuk dipadamkan antisipasi terjadi konslet. Tidak hanya itu juga dingin udara malam yang menusuk tubuh menjadi bertambah penderitaan kami," katanya.
Namun, tidak banyak barang-barang berharga di bawah atap terpal yang ambruk. Sementara itu, keluarga Oma bertempat tinggal di bangunan lain.
"Jadi atap yang ambruk itu sudah 3 tahun dikosongan dan jadi gudang. Tidur pindah ke kamar depan milik anak. Awal ambruk ditandai dengan suara kretek sebanyak 3 kali setelah itu baru ambruk material genteng sama kayu yang sudah pada lapuk," tuturnya.
Baca Juga: Hidup di Rumah Nyaris Roboh, Lansia di Depok Dapat Bantuan Bedah Rumah dari Polsek Bojongsari
Walau begitu, ia tetap was-was dengan kondisi rumahnya.
"Kondisi rumah sekarang atapnya sudah miring takut tinggal rubuh saja. Antisipasi menahan miring itu pada tengah-tengah atap dikasih penahan kayu ala kadarnya untuk sementara saja," tambahnya.
Kondisi ini membuat Oma mengharapkan uluran tangan dari berbagai pihak untuk merenovasi bangunan tempat tinggalnya.
"Saat ini bantuan yang baru turun dari Tagana Dinas Sosial berupa terpal dan bahan makanan pokok. Yang paling dibutuhkan adalah saat ini untuk sementara kayu kusen dan terpal untuk menahan banjir jika air hujan turun," katanya.