Saat ini, tercatat ada 386 WNI di Iran serta proses pendataan terhadap WNI yang ingin dievakuasi sedang berlangsung, mengingat evakuasi bersifat sukarela (voluntary) dan bukan wajib (mandatory).
Tak hanya di Iran, kesiapsiagaan juga ditingkatkan untuk WNI di Israel. Untuk 194 WNI yang berada di Israel, KBRI Amman telah menyusun langkah kontingensi evakuasi.
Kementerian Luar Negeri juga telah menerima permintaan dari 11 WNI untuk dievakuasi dari Israel. Sebagai informasi, KBRI Amman telah menetapkan status Siaga 1 untuk Israel dan Palestina sejak tahun 2023.
Baca Juga: TNI Tunggu Arahan Kemenlu Evakuasi Ratusan WNI dari Iran dan Israel, Hanya Bisa Jalur Darat
Imbauan Penting Bagi WNI di Wilayah Konflik dan yang akan Bepergian ke Timur Tengah
Seluruh warga Indonesia yang berada di Iran maupun Israel diimbau untuk terus meningkatkan kewaspadaan, menghindari kegiatan yang tidak esensial, dan patuh terhadap arahan evakuasi yang telah ditetapkan dan disampaikan oleh KBRI Teheran dan KBRI Amman.
Bagi WNI yang memiliki rencana bepergian ke Iran, Israel, Lebanon, Suriah, dan Yaman, sangat disarankan untuk menunda perjalanan tersebut hingga kondisi keamanan membaik.
Baca Juga: Saingi Iron Dome Israel, Ini Sistem Anti-Rudal Canggih Milik Iran yang Jarang Diketahui
Selain itu, bagi WNI yang memiliki rencana penerbangan di atas wilayah Timur Tengah, agar selalu memeriksa jadwal penerbangan ke maskapai masing-masing.
Hal ini penting untuk mengantisipasi kemungkinan pembukaan atau penutupan wilayah udara yang dapat memengaruhi jadwal penerbangan.