Ia juga meminta Pemerintah Kabupaten Bekasi dan NPCI setempat memberikan penjelasan terbuka serta melakukan pemulihan secara adil dan manusiawi.
“Transparansi dalam dana hibah, honorarium, dan mekanisme pembinaan harus dijadikan landasan. Jangan sampai ada ruang abu-abu yang merugikan mereka yang seharusnya dilindungi,” kata Selly.
Sebelumnya, sejumlah atlet disabilitas NPCI Kabupaten Bekasi mengaku diusir dari mess tanpa alasan jelas. Nama mereka juga dicoret dari daftar atlet aktif dan gaji mereka tidak dibayarkan penuh.
Salah satu atlet, Indah, mengaku kecewa atas perlakuan tersebut.
“Saya dan teman-teman hanya ingin keadilan. Kami ingin NPCI Kabupaten Bekasi lebih baik, latihan yang layak, dan bisa kembali meraih prestasi, termasuk jadi juara umum di Peparda 2026,” ujar Indah, Senin, 16 Juni 2025, lalu.
Baca Juga: NPCI Bekasi Bantah Usir Atlet Disabilitas, Humas: Mereka Hanya Ambil Barang
Ia mengatakan, permasalahan bermula saat namanya dan beberapa rekan tiba-tiba tidak tercantum dalam SK pemanggilan latihan.
“Awalnya kami masih dipanggil. Tapi waktu SK dibagikan, nama kami hilang. Tidak ada alasan apa pun,” jelasnya.
Soal gaji, Indah menyebut dirinya hanya menerima satu bulan pembayaran dari total dua bulan yang seharusnya diterima.
“Kami datang menanyakan hak kami, tapi cuma dibayar satu bulan. Tidak ada penjelasan,” tutupnya.