Alasan DPKP Pandeglang Alihkan 3 Unit Combine Bantuan Kementan ke Poktan

Minggu 15 Jun 2025, 18:43 WIB
Salah satu Combine bantuan dari Kementan untuk Brigade Dinas Pertanian Pandeglang. (Sumber: Istimewa)

Salah satu Combine bantuan dari Kementan untuk Brigade Dinas Pertanian Pandeglang. (Sumber: Istimewa)

PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang, M Nasir buka suara soal dugaan penyalahgunaan tiga unit combine bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan).

Dia mengaku, pihaknya sengaja mengalihkan tiga unit combine bantuan dari Kementan kepada kelompok tani di Kecamatan Cikeusik dan Sindangresmi.

Alasan Kepala DPKP Pandeglang, mengalihkan tiga unit combine tersebut, karena kalau unitnya ada di DPKP, khawatir bakal 'dirongrong' pihak lain.

"Makanya saya amankan itu, saya kasih lah ke anggota koperasi itu. Kalau ada di dinas pasti dirongrong, demi Allah semua itu," kata M Nasir melalui sambungan telepon, Minggu 15 Juni 2025.

Baca Juga: Kejari Pandeglang Telusuri Dugaan Penyalahgunaan Bantuan Alat Combine di DPKP

"Sehingga koperasi bisa memantau dinas juga bisa memantau. Kan tidak ada yang salah, yang penting itu tanggung jawab dinas," sambungnya.

Ia mengaku, dirinya memberikan alat combine tersebut untuk dioperasionalkan, dijaga dan dirawat.

"Memang kalau Kementan aset itu tidak boleh jadi PAD, tapi dari hasil combine itu disamping untuk perawatan, kami juga punya beban PAD," katanya.

Saat ditanya apakah ada retribusi ke Brigade Dinas Pertanian Pandeglang, Nasir mengaku, berapa pun itu setor ke dinas.

"Memang kalau pusat gak boleh diambil PAD. Tapi walau bagaimana kita punya kewajiban, namun itu gak usah kita kasih tahu ke pemerintah pusat bahwa combine itu dipake buat ditarik PAD," ujarnya.

Terkait apakah ketiga kelompok tani yang saat ini menerima combine mengajukan ke Brigade DPKP atau seperti apa, Nasir menjelaskan, hal itu dilakukan atas dasar kepercayaan.

"Selama ini kita udah lihat integritasnya, di Cikeusik ada pak Kartono dan Sarip serta di Sindangresmi ada pak Salman. Itu kan wilayah-wilayah yang paling luas, dan memang mereka anggota Koperasi Berkah Tani Modern tapi bukan pengurus," tuturnya.

Baca Juga: 3 Combine Bantuan Kementan Dikuasai Perorangan, Distan Pandeglang Disorot

"Bukan gak bisa kita langsung kelola oleh Brigade DPKP, tapi itu tadi bagaimana alat itu bisa optimal," imbuhnya.

Pernyataan berbeda disampaikan penyuluh pertanian Kecamatan Cikeusik, Aep. Dia mengaku, bahwa dua alat combine yang saat ini ada di poktan Cikeusik itu pinjaman dari dinas, karena sebelumnya telah mengajukan.

"Karena kalau saya kan penyuluh, jadi ketika ada kelompok membutuhkan bantuan kebutuhan alat, maka daya sampaikan ke dinas," ungkapnya, beberapa waktu lalu.

"Karena banyak yang butuh combine, terutama saat musim panen," ujarnya.


Berita Terkait


News Update