KPAD Bekasi Sebut Kasus Bullying Harus Ditangani Cepat

Kamis 12 Jun 2025, 08:18 WIB
Ilustrasi - Anak alami gangguan mental akibat dibully (Sumber: Pinterest/joselyn060313)

Ilustrasi - Anak alami gangguan mental akibat dibully (Sumber: Pinterest/joselyn060313)

"Anak berhadapan dengan hukum, pertama pendekatannya bisa dari keluarga. Tapi kalau keluarga tak mampu melakukan pembinaan, harus ada peran sekolah atau lembaga lain, termasuk pemerintah," ucapnya.

Ia menekankan pentingnya langkah pencegahan di sekolah agar kasus serupa tak terulang.

"Kalau dibiarkan, ini bisa berkembang ke tindakan kriminal. Makanya pencegahan di sekolah harus ketat. Sekolah harus paham bagaimana pencegahan dan penanganannya," ujarnya.

Baca Juga: Sistem Satu Arah di Jalan Agus Salim Bekasi Berpeluang Diberlakukan Sore

Dalam dua pekan terakhir, KPAD mencatat ada 4 hingga 5 laporan bullying yang masuk. Angka itu meningkat dibanding bulan-bulan sebelumnya.

"Tapi ini bisa jadi karena kesadaran melapor sudah mulai tumbuh. Dulu banyak yang takut atau enggan melapor," katanya.

Novrian juga mengimbau para orang tua untuk lebih peka terhadap perubahan perilaku anak.

"Kalau anak tiba-tiba takut sekolah, enggan berangkat, itu harus jadi alarm. Tanyakan penyebabnya. Bisa karena guru, bisa juga teman yang suka mengintimidasi. Orang tua harus aktif menggali," ungkapnya.

Ia berharap sekolah bisa lebih terbuka dalam menangani kasus-kasus semacam ini agar tidak menimbulkan keresahan berkepanjangan di kalangan siswa dan orang tua. (cr-3)


Berita Terkait


News Update