BEKASI, POSKOTA.CO.ID – Wali Kota Bekasi Tri Adhianto telah mengunjungi keluarga korban pencabulan anak di kawasan Medan Satria, Kota Bekasi.
Kunjungan itu bertujuan memberikan dukungan moral dan bantuan psikologis bagi korban dan keluarganya.
“Saya ingin memberikan motivasi dan semangat untuk keluarga korban agar sekiranya anak ini bisa bermain kembali bersama teman-temannya dan bisa melanjutkan sekolahnya,” kata Tri, Selasa, 10 Juni 2025.
Tri menyebut kasus ini menjadi beban berat bagi keluarga, khususnya sang ibu yang harus mendampingi anaknya melewati trauma.
Baca Juga: DP3A Kota Bekasi Minta Kasus Pencabulan Anak di Bawah Umur tidak Terlalu Diekspos, Ini Alasannya
Pemkot Bekasi, lanjutnya, juga menyiapkan pendampingan hukum untuk mendukung proses penyelesaian kasus.
“Mudah-mudahan upaya pendampingan yang kita lakukan kepada keluarga korban, baik secara psikologis maupun kejiwaan, bisa membawa hasil yang baik,” ujarnya.
Karena pelaku masih berusia 8 tahun, Tri menekankan perlunya penanganan khusus dan pendekatan personal.
Ia mengingatkan agar proses penanganan tidak gegabah dan tetap mengedepankan asas kehati-hatian.
“Perlu dilakukan wawancara dan pendekatan secara personal. Hasil dari proses ini pun tidak bisa disampaikan ke publik karena setiap kasus memiliki kekhususan dan tidak bisa digeneralisasi,” ucapnya.
Baca Juga: DP3A Kota Bekasi Beri Pendampingan kepada Korban Pencabulan, Fokus Hilangkan Trauma
Tri juga menegaskan agar kasus serupa tidak terulang lagi di Kota Bekasi. Ia menyebut trauma korban sangat mendalam dan menjadi keprihatinan bersama.
“Tadi saya melihat korban masih mengalami trauma yang luar biasa. Beban berat juga dialami keluarganya, terutama seorang ibu yang mencurahkan cinta kasih kepada buah hatinya,” tuturnya.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak memberikan stigma yang memperberat pemulihan korban. Tri juga mengingatkan pentingnya komunikasi antara orang tua dan anak demi mencegah kejadian serupa.
Baca Juga: ABH Tindak Asusila di Bekasi Minta Maaf, Keluarga Korban Sebut Tidak Cukup
“Anak ini merupakan investasi jangka panjang yang paling berharga. Maka penting sekali komunikasi aktif antara orang tua dan anak,” tegasnya.
Tri mengajak para orang tua meluangkan waktu untuk anak-anak mereka, memberi bimbingan dan pengenalan norma dalam kehidupan sehari-hari.
“Orang tua harus menyisihkan waktunya untuk memperhatikan, memotivasi, serta memberikan arahan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan anak, sesuai dengan perkembangan norma yang ada di masyarakat,” pungkasnya. (cr-3)