Kasus Rasisme di Halte Transjakarta Tanjung Duren Jakbar Berakhir Damai, Pelaku Emosi karena Belum Sarapan

Senin 09 Jun 2025, 18:39 WIB
Pelaku rasisme dan penganiayaan di halte Transjakarta Tanjung Duren, Jakarta Barat, saat meminta maaf kepada korban di kantor polisi. (Sumber: Humas Polsek Grogol Petamburan)

Pelaku rasisme dan penganiayaan di halte Transjakarta Tanjung Duren, Jakarta Barat, saat meminta maaf kepada korban di kantor polisi. (Sumber: Humas Polsek Grogol Petamburan)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kasus rasisme dan penganiayaan yang terjadi di Halte Transjakarta Tanjung Duren, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, berakhir damai.

Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara mengatakan, kasus ini diselesaikan secara damai setelah pihaknya melakukan restorative justice.

"Tadi pagi, Senin pagi, korban datang ke Polsek dan akhirnya terjadi kesepakatan damai antara kedua belah pihak dan pelaku minta maaf, korban juga telah memaafkan," kata Aprino kepada wartawan, Senin, 9 Juni 2025.

Berdasarkan pemeriksaan, pelaku berinisial JHP, 69 tahun, mengaku saat kejadian sedang dalam keadaan emosi. Pria lanjut usia ini, saat itu sedang buru-buru.

Baca Juga: Kronologi Rasisme dan Kekerasan Terhadap Penumpang Wanita Transjakarta di Jakbar, Polisi Masih Buru Pelaku

"Dia (pelaku) merasa pada saat itu dibilang belum sarapan, terus juga buru-buru mau ngambil bansos bulanan, kemudian juga tertekan kebutuhan ekonomi karena belum bayar kos sampai bulan ini," jelas Aprino.

Sampai pada akhirnya, pelaku mengeluarkan kata-kata berbau rasisme kepada korban wanita berinisial SL, 22 tahun itu. Kasus ini pun sudah ditangani secara damai.

"Pengakuan pelaku sendiri itu adalah spontan diucapkan dari mulut pelaku sendiri," ucap Aprino.

"Kasus tidak dilanjutkan ke tahap penuntutan ataupun ke persidangan," sambungnya.

Aprino juga memastikan, berdasarkan tes kejiwaan, pelaku tidak dalam keadaan gangguan jiwa. Korban memaafkan pelaku karena kondisinya yang sebatang kara dan sudah rentan.

"Pelaku adalah sebatang kara, sudah berumuran lansia. Jadi, tinggal Jakarta sendiri dan bekerja di salah satu gereja di Jakarta Pusat," jelasnya.


Berita Terkait


News Update