Perusahaan ini telah beroperasi sejak 2007 dan memiliki reputasi sebagai penyedia solusi logistik terpadu di sektor maritim Indonesia.
Pemegang saham mayoritas PSSI diketahui adalah grup bisnis Indo Prima Grup, yang didirikan oleh mendiang Rianto Nurhadi, dan juga IMC Pan Asia Alliance Group milik pengusaha asal Hong Kong, Fred Tsao.
Artinya, tidak ditemukan hubungan hukum, kepemilikan, maupun afiliasi antara kapal tersebut dengan Presiden Joko Widodo atau Ibu Iriana.
Baca Juga: Viral! Tak Terima Disalip, Pria Diduga Arahkan Pistol ke Pengemudi di Tol Cipularang
Penamaan Kapal dan Persepsi Publik
Nama "JKW Mahakam" kemungkinan besar merujuk pada sistem internal perusahaan dalam menamai unit armadanya. "JKW" bisa saja merupakan kode klasifikasi internal yang digunakan oleh perusahaan.
Sementara itu, "Mahakam" adalah nama sungai besar di Kalimantan Timur, lokasi strategis yang erat kaitannya dengan aktivitas pertambangan dan pengangkutan sumber daya alam.
Sementara nama "Dewi Iriana" kemungkinan merupakan penamaan dari pemilik atau manajemen kapal yang bersifat pribadi dan tidak terkait langsung dengan sosok Ibu Negara.
Dalam dunia pelayaran, lazim ditemukan kapal-kapal yang dinamai dengan nama perempuan sebagai bentuk penghormatan atau simbolisme, dan tidak selalu merujuk pada tokoh terkenal.
Meskipun demikian, kemiripan nama tersebut dengan pasangan Presiden RI telah memunculkan asumsi yang tidak berdasar di tengah masyarakat.
Beberapa warganet menyatakan bahwa kemiripan itu terlalu spesifik untuk dianggap kebetulan. Namun tanpa bukti legal atau administratif yang menguatkan, tudingan tersebut hanya bersifat spekulatif.
Munculnya isu-isu seperti ini menyoroti pentingnya klarifikasi dan verifikasi informasi, terlebih di era digital saat persebaran kabar sangat cepat dan mudah menyebar tanpa filter.
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) maupun lembaga terkait belum memberikan pernyataan resmi mengenai keberadaan kapal tersebut maupun keterkaitan apa pun dengan Presiden.