Hati-Hati Minuman Kaleng! Muhammad Ikmal Bin Azizuddin Tewas Akibat Penyakit Kencing Tikus

Minggu 27 Jul 2025, 07:15 WIB
Fakta di Balik Minuman Tin: Pemuda 20 Tahun Meninggal Terkena Leptospirosis Setelah Konsumsi Kaleng (Sumber: Pinterest)

Fakta di Balik Minuman Tin: Pemuda 20 Tahun Meninggal Terkena Leptospirosis Setelah Konsumsi Kaleng (Sumber: Pinterest)

POSKOTA.CO.ID - Pada Kamis, 17 Juli 2025, dunia maya diramaikan oleh kabar duka dari negeri jiran. Seorang pemuda bernama Muhammad Ikmal Bin Azizuddin, atau yang akrab disapa Along, meninggal dunia pada usia 20 tahun.

Kematian ini menjadi viral bukan hanya karena usia Along yang masih sangat muda, tetapi juga karena penyebabnya yang terbilang sepele: minum minuman kaleng tanpa mencuci terlebih dahulu.

Ayahnya, Mohd Azizuddin Aziz, melalui akun Facebook pribadinya, mengungkapkan kronologi dan penyebab kematian anaknya secara gamblang. Unggahan itu kemudian menyebar luas dan menjadi bahan diskusi hangat di media sosial, termasuk di Indonesia.

Baca Juga: Gemini, Leo, Sagitarius: Zodiak Paling Mujur di Agustus 2025!

Kronologi yang Menyayat Hati

Menurut penuturan sang ayah, Along awalnya mengalami gejala-gejala umum seperti diare, demam tinggi, dan muntah-muntah. Gejala itu terlihat seperti penyakit ringan pada umumnya, yang mungkin bisa ditangani dengan istirahat atau obat biasa.

Namun, kondisi Along memburuk dengan cepat. Ia sempat dibawa ke sebuah klinik swasta dan kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Melaka. Sayangnya, takdir berkata lain. Along menghembuskan napas terakhirnya pada hari Kamis, 17 Juli 2025.

Sang ayah menduga bahwa penyebab utama kematian anaknya adalah infeksi bakteri leptospira, penyebab penyakit leptospirosis, yang diduga masuk ke tubuh Along dari minuman kaleng yang tidak dibersihkan sebelum diminum. Lebih tragis lagi, minuman tersebut diduga telah terpapar urine tikus, yang menjadi salah satu medium utama penularan leptospira.

Apa Itu Leptospirosis?

Leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans. Penyakit ini menyebar melalui kontak dengan air atau makanan yang terkontaminasi urine hewan yang terinfeksi, terutama tikus.

Gejala leptospirosis bisa ringan seperti flu, namun pada kasus berat bisa berkembang menjadi kerusakan organ seperti ginjal, hati, bahkan menyebabkan kematian. Penularannya kerap terjadi di daerah tropis dengan sanitasi buruk.

Gejala Umum Leptospirosis:

  • Demam tinggi
  • Nyeri otot
  • Mual dan muntah
  • Sakit kepala hebat
  • Mata merah
  • Diare
  • Penurunan kesadaran (pada fase lanjut)

Bahaya di Balik Kebiasaan yang Dianggap Sepele

Apa yang menimpa Muhammad Ikmal bukan kasus pertama, namun menjadi pengingat kuat tentang bahaya kebiasaan tidak mencuci kaleng sebelum diminum. Di kawasan tropis seperti Malaysia dan Indonesia, tikus dengan mudah masuk ke dalam gudang penyimpanan, minimarket, atau warung kecil, dan dapat meninggalkan jejak urine di atas permukaan kaleng.

Ketika seseorang langsung meneguk minuman dari kaleng tanpa mencuci atau menggunakan sedotan, potensi paparan bakteri leptospira menjadi sangat tinggi. Ini bukan soal "higienis atau tidak higienis", tapi soal hidup dan mati.

Respons Netizen: Minim Pengetahuan, Maksimal Curiosity


Berita Terkait


News Update