Pendidikan Karakter Dinilai Ampuh Tekan Angka Kekerasan di Sekolah, Ini Mekanismenya

Minggu 27 Jul 2025, 07:09 WIB
Kunci Atasi Kekerasan Sejak Dini: Peran Strategis Pendidikan Karakter di Dunia Pendidikan (Sumber: Pinterest)

Kunci Atasi Kekerasan Sejak Dini: Peran Strategis Pendidikan Karakter di Dunia Pendidikan (Sumber: Pinterest)

POSKOTA.CO.ID - Kekerasan bukan hanya sekadar tindakan fisik atau verbal yang menyakitkan ia adalah cerminan dari kegagalan sistemik dalam menanamkan nilai, membentuk empati, dan membina pengendalian diri sejak dini. Di ruang kelas, lorong sekolah, hingga ruang digital, kekerasan masih menjangkiti anak-anak kita.

Tantangan ini tidak bisa diselesaikan dengan larangan belaka. Butuh pendekatan yang lebih dalam yakni pembentukan karakter sebagai fondasi moral anak. Di sinilah pendidikan karakter mengambil peran strategis yang lebih dari sekadar pelengkap kurikulum.

Baca Juga: Inilah 4 Pemain Kunci di Balik Lolosnya Timnas Indonesia U-23 ke Final Piala AFF 2025 Usai Tundukkan Thailand, Ada Siapa Saja Ya?

Apa Itu Pendidikan Karakter?

Pendidikan karakter adalah upaya sistematis dan berkelanjutan untuk menanamkan nilai moral, etika, dan sikap positif pada peserta didik agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang berintegritas, bertanggung jawab, dan mampu membangun hubungan sosial yang sehat.

Menurut Fadilah, M.Pd. dkk dalam buku Pendidikan Karakter (2021), pendidikan karakter telah menjadi bagian wajib dari sistem pendidikan nasional, mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi. Tujuannya bukan hanya mencetak manusia cerdas secara akademis, tetapi juga berkepribadian luhur dan mampu menyelesaikan konflik tanpa kekerasan.

Perspektif Manusia: Ketika Nilai Menjadi Penjaga

Bayangkan seorang siswa bernama Raka yang kerap diejek karena latar belakang ekonominya. Tanpa pendidikan karakter, Raka mungkin memilih jalan kekerasan atau menarik diri. Namun, dengan pembiasaan nilai empati dan saling menghargai yang diterapkan konsisten oleh guru dan orang tua, teman-temannya justru belajar mendukung dan melindungi.

Inilah kekuatan karakter: ia bekerja dari dalam, membentuk cara berpikir, merasa, dan bertindak dalam menghadapi dunia nyata.

Mengapa Kekerasan Masih Terjadi?

Meski edukasi sudah berjalan bertahun-tahun, kekerasan tetap terjadi. Apa yang salah? Ada beberapa akar penyebab yang kerap diabaikan:

  • Persepsi kekuatan: Pelaku merasa punya hak atas pihak yang lebih lemah.
  • Kurangnya empati: Tidak memahami atau mengakui emosi orang lain.
  • Konflik tak terselesaikan: Ketidakmampuan menyelesaikan masalah secara damai.
  • Paparan lingkungan negatif: Dari media, keluarga, hingga komunitas sosial.
  • Kekosongan nilai: Ketika pelajaran nilai hanya sebatas teori, bukan praktik.

Bagaimana Pendidikan Karakter Mengatasi Kekerasan?

1. Menumbuhkan Empati Sejak Dini

Empati bukan bawaan lahir, melainkan dibentuk. Melalui permainan peran, diskusi reflektif, hingga kegiatan sosial, siswa diajak mengenal perasaan orang lain. Anak yang mampu merasakan penderitaan temannya cenderung menghindari tindakan kasar.

Contoh Praktis: Guru TK bisa mengajarkan empati melalui cerita sederhana dan bertanya, "Bagaimana perasaan tokoh ini jika kamu lakukan seperti itu?"

2. Melatih Pengendalian Diri

Anak yang diajarkan teknik mengatur emosi, seperti pernapasan dalam, menulis jurnal emosi, atau menghitung sebelum bereaksi, akan lebih mampu menahan impuls agresif.


Berita Terkait


News Update