Sudah Ganti Nomor HP tapi Masih Dikejar DC Pinjol? Ternyata Ini Biang Keroknya

Sabtu 07 Jun 2025, 14:02 WIB
Cara atasi layar HP berkedip dengan cara mudah dan efektif tanpa harus mengganti LCD. (Sumber: Pinterest)

Cara atasi layar HP berkedip dengan cara mudah dan efektif tanpa harus mengganti LCD. (Sumber: Pinterest)

POSKOTA.CO.ID - Banyak masyarakat yang berupaya keluar dari jeratan utang pinjaman online (pinjol) dengan berbagai cara, salah satunya mengganti nomor HP.

Namun ironisnya, meski nomor HP sudah diganti dan bahkan aplikasi pinjol telah dihapus dari ponsel, debt collector (DC) pinjol masih bisa menghubungi.

Bahkan tak jarang, DC pinjol menghubungi kerabat, teman, hingga rekan kerja dengan menyebarkan aib dan memicu rasa malu di lingkungan sosial.

Lantas, bagaimana mungkin DC pinjol bisa tetap menemukan nomor HP baru seseorang yang sudah mengganti identitas komunikasinya?

Simak selengkapnya agar Anda bisa lebih waspada, paham cara mencegahnya, dan tahu langkah apa yang bisa diambil untuk melindungi diri dari jeratan pinjol.

Baca Juga: Benarkah Reset HP Bisa Hapus Jejak Lokasi dari Pinjol? Cek Fakta Berikut Ini

Penyebab DC Pinjol Tahu Nomor HP Meski Sudah Ganti

Dilansir dari kanal YouTube Solusi Keuangan, Sabtu, 7 Juni 2025, berikut beberapa penyebab kenapa DC pinjol masih bisa tahu nomor HP Anda kendati sudah menggantinya.

1. Media Sosial Jadi Sumber Informasi Terbuka

Salah satu penyebab utama mengapa DC pinjol tetap bisa mengetahui nomor HP baru Anda adalah karena media sosial.

Di era digital saat ini, platform seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp menjadi lahan empuk untuk menggali informasi pribadi seseorang.

Meski Anda tidak mencantumkan nomor baru secara langsung, teman-teman Anda yang aktif di media sosial bisa menjadi sasaran empuk.

DC pinjol dapat menyamar sebagai kerabat, rekan kerja, bahkan petugas instansi tertentu demi menggali informasi lebih lanjut.

Mereka biasanya mengatakan bahwa nomor lama sudah tidak bisa dihubungi, lalu menyebutkan identitas dan data lama Anda secara meyakinkan.

2. Celah dari Kontak Darurat dan Lingkar Sosial

Dalam proses pengajuan pinjaman, biasanya peminjam diminta mencantumkan kontak darurat.

DC pinjol bisa menghubungi nomor-nomor ini dan menyamar sebagai kerabat untuk mendapatkan informasi terbaru.

Mereka bisa dengan licik menggali info dengan berbagai dalih, seperti keadaan darurat atau urusan penting yang bersifat pribadi.

3. Pinjol Ilegal Bisa Menyusup ke Sistem HP

Kasus yang lebih berbahaya biasanya terjadi pada pinjol ilegal. Tanpa pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pinjol ilegal kerap menyisipkan malware atau spyware ke dalam aplikasi mereka.

Dengan kata lain, meskipun Anda sudah mengganti nomor, selama masih menggunakan HP yang sama dan belum menghapus aplikasi pinjol ilegal tersebut, DC masih bisa mendeteksi perubahan itu.

4. Teknik Manipulasi dan Penyamaran

DC pinjol kini tidak hanya sekadar menagih, tetapi juga mengembangkan strategi manipulasi psikologis.

Mereka kemudian menghubungi kontak darurat atau teman-teman Anda, dengan dalih bahwa ada situasi mendesak, lalu meminta nomor HP terbaru.

Baca Juga: Hati-Hati! NIK KTP Kamu Bisa Disalahgunakan untuk Daftar Pinjol Tanpa Izin, Cek Sekarang Juga

5. Kebocoran Data Pribadi di Internet

Faktor lain yang tak kalah penting adalah kebocoran data pribadi secara online.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak terjadi kasus kebocoran data besar-besaran dari berbagai platform digital.

Data seperti nama lengkap, alamat email, nomor telepon, bahkan NIK dan data keuangan bisa jatuh ke tangan pihak ketiga dan diperjualbelikan.

DC pinjol, khususnya dari pinjol ilegal, sangat mungkin membeli data ini untuk melacak orang-orang yang memiliki riwayat pinjaman atau yang dianggap menunggak.

DISCLAIMER: Artikel ini bersifat edukatif dan bertujuan memberikan panduan umum saat menggunakan layanan pinjol.

Pengguna juga diingatkan bahwa, pengajuan pinjaman, baik di platform legal maupun ilegal, adalah tanggung jawab pribadi dan mengandung risiko kredit.


Berita Terkait


News Update