Dampak Kerusakan Lingkungan, Bahlil Lahadalia Hentikan Operasi Tambang Nikel di Raja Ampat

Jumat 06 Jun 2025, 11:10 WIB
Pemerintah hentikan sementara tambang nikel di Raja Ampat menyusul kekhawatiran kerusakan lingkungan. Bahlil Lahadalia akan verifikasi lapangan. Baca selengkapnya! (Sumber: X/@IndoPopBase)

Pemerintah hentikan sementara tambang nikel di Raja Ampat menyusul kekhawatiran kerusakan lingkungan. Bahlil Lahadalia akan verifikasi lapangan. Baca selengkapnya! (Sumber: X/@IndoPopBase)

POSKOTA.CO.ID - Kekhawatiran publik atas ancaman kerusakan lingkungan di Raja Ampat, Papua Barat Daya, akhirnya mendapat respons tegas dari pemerintah.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memutuskan menghentikan sementara aktivitas penambangan nikel yang dilakukan oleh PT Gag Nikel, anak usaha PT Antam Tbk.

Langkah ini diambil setelah muncul laporan luas tentang dampak ekologis dari operasi pertambangan di kawasan yang masuk dalam UNESCO Global Geopark tersebut.

Tekanan terhadap pemerintah terus menguat, terutama setelah Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, secara resmi meminta intervensi pusat.

Baca Juga: Tagar Save Raja Ampat Menguat, Siapa Direksi dan Komisaris di PT Gag Nikel yang Jadi Sorotan?

Pertemuan dengan Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana pekan lalu menyoroti urgensi penyelarasan antara industri ekstraktif dan pembangunan pariwisata berkelanjutan.

"Raja Ampat bukan sekadar destinasi wisata, melainkan laboratorium hidup keanekaragaman hayati laut yang harus dilindungi," tegas Elisa.

Bahlil Segera Tinjau Lokasi

Bahlil mengungkapkan, timnya telah diterjunkan ke lokasi tambang. Bahkan, dirinya berencana mendatangi area tersebut secara langsung dalam kunjungan kerjanya ke Papua.

"Ini kebetulan saja, dalam waktu minggu-minggu ini saya lagi mau ke Sorong sesuai dengan agenda saya beberapa minggu lalu untuk mengecek sumur-sumur minyak dan sumur gas di wilayah 'Kepala Burung', Sorong, Fak-Fak, Bintuni," jelas Bahlil, Jumat 6 Juni 2025.

Ia menegaskan, kedatangannya sebagai pemegang kebijakan pertambangan bertujuan menilai situasi secara objektif. "Itu kami untuk sementara hentikan operasinya sampai dengan verifikasi lapangan, kami akan cek," tegasnya. Namun, Bahlil tidak menyebut batas waktu penghentian aktivitas ini.

Baca Juga: Milik Siapa Tambang Nikel di Raja Ampat Papua? Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Ungkap Daftarnya

Gubernur Papua Barat Daya Minta Atensi Pusat


Berita Terkait


News Update