POSKOTA.CO.ID - Raja Ampat dijuluki sebagai surga terakhir di bumi atau “The Last Paradise on Earth”. Bahkan UNESCO mengakui bahwa kawasan di Papua Barat Daya itu sebagai situs warisan dunia atau global geopark.
Gugusan pulau tropis yang mempesona, perairan yang kaya dengan kehidupan bawah laut ditambah karst yang megah dan tutupan hutan yang alami menjadi daya tarik bagi pegiat konservasi atau wisatawan.
Raja Ampat adalah jantung dari segitiga terumbu karang dan pusat keanekaragaman hayati baik darat maupun laut. Selain itu, menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat setempat.
Eksploitasi Tambang Nikel
Keindahan alam dan sumber kehidupan bagi masyarakat setempat serta julukan sebagai surga terakhir di bumi ini berpotensi menghilang karena adanya tambang nikel.
Berdasarkan keterangan dari Greenpeace, ada pulau kecil yang sudah dikeruk dan hutan yang sudah dibabat di Raja Ampat.
Aktivitas itu berpotensi mencemari sumber air, kehidupan bawah laut akan rusak dan masyarakat setempat akan kehilangan sumber kehidupannya.
“Kita akan kehilangan tempat liburan paling indah dan Indonesia akan kehilangan potongan surga terakhirnya,” keterangan dari Greenpeace dikutip pada Kamis, 5 Juni 2025.
Baca Juga: Greenpeace Soroti Eksploitasi Nikel di Raja Ampat, Susi Pudjiastuti Desak Prabowo Bertindak
“Apakah ini harga yang harus dibayar demi penambangan nikel?,” tambahnya.
5 Hal yang Berpotensi Menghilang jika Eksploitasi Nikel Makin Masif
Dari catatan Mongabay, ada lima hal yang berpotensi hilang jika masifnya tambang nikel di Raja Ampat, yaitu: