5 Hal Ini Berpotensi Hilang dari Raja Ampat bila Eksploitasi Tambang Nikel Makin Masif

Kamis 05 Jun 2025, 14:45 WIB
Potret Raja Ampat yang beralih jadi tambang nikel viral di media sosial, aktivis dan netizen menuntut pembatalan proyek (Sumber: Instagram/@greenpeaceid)

Potret Raja Ampat yang beralih jadi tambang nikel viral di media sosial, aktivis dan netizen menuntut pembatalan proyek (Sumber: Instagram/@greenpeaceid)

Ikan kerapu raksasa, penyu hijau, paus, pari manta karang hingga ikan purba coelacanth pernah dijumpai di Raja Ampat.

Dari catatan Greenpeace, masifnya tambang nikel ini bisa menghilangkan spesies endemik seperti biawak waigeo, udang mantis merak, hiu karpet berbintik bahkan ikan pari manta yang dilindungi dari kepunahan.

Baca Juga: Tim Aksi Cepat Kemenhub Evakuasi Korban Kebakaran Kapal di Raja Ampat

Kehilangan Ribuan Hektare Hutan Tropis Alami

Lebih dari 8.775 hektare hutan terancam dibabat untuk pertambangan nikel. Wilayah daratan Raja Ampat didominasi oleh hutan hujan tropis yang sarat dengan beragam jenis flora dan fauna darat.

Ekosistem mencakup mangrove pesisir, hutan pantai hingga perbukitan berbatu. Mangrove Raja Ampat memainkan peranan penting dalam menyerap karbon, menahan abrasi serta menjadi tempat pembibitan bagi ikan-ikan lait.

Sementara hutan pantai menampung satwa endemik seperti tikus hutan Papua dan berbagai jenis kupu-kupu langka.

Hutan tropis ini menjadi cadangan genetik tanaman obat tradisional yang dikenal oleh masyarakat ada. Apabila ribuah hektare hutan tropis dibabat, maka akan terjadi penurunan kualitas udara, banjir bandang, dan erosi lahan yang nyata.

Baca Juga: TNI AL Kerahkan KRI Mata Bongsang Amankan Kapal Bocor Berbendera Inggris di Raja Ampat

Lebih lanjut, habitat darat berpotensi memicu kepunahan spesies endemik darat serta memutus koneksi ekologis antara darat dan laut.

Kehilangan Ratusan Pulau Kecil

Raja Ampat dikenal dengan banyak gugusan pulau dan tercatat ada 610 pulau dengan empat pulau utama, yaitu Waigeo, Batanta, Salawati dan Misool.

Ribuan pulau kecil terdapat di sana mulai dari karst hingga atol pasir yang berperan sebagai penyangga ekologis, memisah arus laut, stabilisasi pesisir, maupun tempat bertelur bagi penyu laut.

Carts Island di Misool dan gugusan bukit kapur di Piaynemo membantu mengatur arus laut yang membawa nutrisi dan plankton serta penting bagi kesehatan terumbu karang dan populasi ikan.


Berita Terkait


News Update