POSKOTA.CO.ID - Belakangan ini isu eksploitasi lingkungan di Raja Ampat sedang disorot. Hal tersebut menyusul semakin masifnya aktivitas penambangan nikel di pulau-pulau kecil negeri dongeng di Papua itu.
Pada 3 Juni 2025 lalu, isu lingkungan ini disuarakan langsung oleh Greenpeace Indonesia dalam sebuah aksi damai saat ndonesia Critical Minerals Conference & Expo di Jakarta.
Mereka menyuarakan keprihatinan terhadap apa yang terjadi, dimana aktivitas industrialisasi tidak sehat akan berdampak besar bagi kerusakan ekosistem tanah dan laut di sana.
Empat pemuda Papua membentangkan spanduk protes di hadapan pejabat pemerintah, termasuk Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas Oegroseno.
Baca Juga: Greenpeace Soroti Eksploitasi Nikel di Raja Ampat, Susi Pudjiastuti Desak Prabowo Bertindak
Mereka menyuarakan "Save Raja Ampat from nickel mining" dan "Nickel mines destroy lives," dan menuntut sikap dari pemerintah dalam program hilirisasi mineral terhadap kerusakan lingkungan.
Hingga hari ini, tagar SaveRajaAmpat dan SavePapua menjadi trending dan menggema di jagat media sosial, termasuk Instagram dan X, membuktikan keprihatinan publik yang masif.
Bobon Santoso Serukan "Save Raja Ampat"
Bobon Santoso adalah seorang kreator YouTube yang dikenal sering membantu meberi makan dan mengakomodir aspirasi dari warga Papua.
Bahkan melalui kanal YouTube miliknya, Bobon Santoso menjadi orang pertama yang membuat acara sosial kepada masyarakat Papua dengan memberikan makanan bergizi.
Baca Juga: WALHI Serukan Penghentian Ekspansi Tambang Nikel di Sulawesi Tenggara
Tak jarang dirinya juga dianggap oleh masyarakat Papua sebagai "utusan negara" karena tindak tanduknya menunjukkan perhatian spesial kepada rakyat Papua. Namun melihat isu lingkungan yang terjadi di Raja Ampat, Bobon juga tidak tinggal diam.