POSKOTA.CO.ID - MotoGP kembali memanas bukan hanya di lintasan, tetapi juga dalam isu transfer pembalap. Salah satu kabar paling mengejutkan datang dari Italia, tepatnya dari Sky Sport Italia yang memberitakan ketertarikan pabrikan Yamaha terhadap Francesco Bagnaia, sang juara dunia dua kali dan ikon Ducati.
Berita tersebut diberi tajuk sensasional, “Bagnaia Mimpi Terlarang Yamaha,” yang secara langsung menyiratkan bahwa keinginan itu tampak mustahil tetapi menyimpan potensi mengguncang dunia MotoGP.
Francesco Bagnaia: Ikon Ducati yang Sulit Tergantikan
Francesco “Pecco” Bagnaia bukan sekadar pembalap biasa bagi Ducati. Ia telah menjadi simbol kejayaan pabrikan asal Borgo Panigale itu dalam era modern MotoGP.
Dengan dua gelar juara dunia (2022 dan 2023), Bagnaia berhasil mengembalikan dominasi Ducati setelah bertahun-tahun berada di bawah bayang-bayang Honda dan Yamaha.
Lebih dari sekadar prestasi, Bagnaia adalah pembalap yang dibentuk oleh Ducati sejak awal. Ia menapaki karier profesionalnya bersama tim-tim satelit Ducati sebelum naik kelas ke tim pabrikan dan menjadi poros strategi pengembangan motor Desmosedici GP.
Karena itu, membayangkan Bagnaia hengkang dari Ducati adalah seperti membayangkan Valentino Rossi meninggalkan Yamaha di masa kejayaannya — sesuatu yang mengejutkan dan emosional.
Namun, seperti yang ditunjukkan sejarah MotoGP, segalanya mungkin.
Kontrak dan Realita: Apa yang Dihadapi Yamaha?
Secara kontraktual, Bagnaia masih terikat dengan Ducati hingga akhir musim 2026. Artinya, jika Yamaha benar-benar serius mendatangkannya, ada dua kemungkinan yang harus dijalani menunggu kontrak berakhir atau membayar klausa pembatalan kontrak yang pastinya tidak murah.
Mengingat investasi besar yang telah dicurahkan Ducati pada Bagnaia, serta statusnya sebagai pembalap nomor satu tim, upaya ini dapat dianggap sebagai taruhan besar dari Yamaha.
Namun langkah spekulatif semacam ini bukan hal baru di dunia MotoGP. Kasus Marc Marquez yang meninggalkan Honda setahun lebih awal pada 2023 untuk bergabung dengan Gresini Ducati adalah contoh terbaru bahwa kontrak bukan penghalang mutlak.