Mengapa Pinjaman Online Masih Menggunakan Jasa Debt Collector

Jumat 30 Mei 2025, 23:05 WIB
Ilustrasi debt collector (DC) pinjol melakukan penagihan. (Sumber: PxHere)

Ilustrasi debt collector (DC) pinjol melakukan penagihan. (Sumber: PxHere)

POSKOTA.CO.ID - Industri pinjaman online beroperasi dengan model bisnis yang berbeda dari perbankan konvensional.

Salah satu karakteristik utama pinjol adalah proses persetujuan yang cepat dengan persyaratan yang relatif mudah.

Hal ini memungkinkan masyarakat dari berbagai lapisan, termasuk mereka yang tidak memiliki riwayat kredit formal, untuk mengakses pinjaman.

Namun, kemudahan ini juga membawa risiko tinggi, yaitu tingkat gagal bayar atau kredit macet.

Baca Juga: Jangan Sampai Jadi Korban! Ini Cara Cegah DC Lapangan Pinjol Ilegal Ganggu Rumah Nasabah

Banyak peminjam pinjol berasal dari segmen masyarakat dengan stabilitas keuangan yang rendah, sehingga kemungkinan mereka gagal membayar angsuran cukup besar.

Untuk mengelola risiko ini, perusahaan pinjol sering kali mengandalkan debt collector sebagai pihak ketiga untuk memastikan pengembalian dana.

Debt collector dianggap sebagai solusi efektif untuk menekan angka kredit macet, yang jika dibiarkan dapat mengancam keberlangsungan operasional perusahaan.

Ilustrasi oknum debt collector (DC) pinjol melakukan penagihan. (Sumber: PxHere)

Efisiensi Biaya dan Sumber Daya

Membangun tim penagihan internal membutuhkan investasi besar, baik dari segi waktu, tenaga, maupun biaya.

Perusahaan pinjol, terutama yang beroperasi dalam skala kecil hingga menengah, sering kali tidak memiliki sumber daya untuk mengelola proses penagihan secara mandiri.

Mereka harus melatih staf, mengembangkan sistem penagihan yang efektif, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.


Berita Terkait


News Update