Ia menambahkan bahwa Jokowi, dan kini KDM, lebih menonjol dalam aspek presentasi personal yang merakyat dibanding argumentasi kebijakan.
"Visualisasi sederhana itu bisa menipu. Politik itu harus bisa diukur dari visi, bukan dari citra semata," tegasnya.
Kritik terhadap Program Barak Militer Ala KDM
Salah satu program Kang Dedi yang mendapat sorotan tajam dari Rocky adalah program barak militer yang ditujukan bagi remaja.
Baca Juga: Program Dedi Mulyadi Kirim Anak Kecanduan Gim ke Barak Militer Bukan Solusi
Program ini konon bertujuan untuk membentuk karakter dan disiplin anak-anak muda dengan pendekatan semi-militeristik.
Namun bagi Rocky, pendekatan ini terlalu dangkal dan tidak mengatasi akar permasalahan tentang pola pemikiran anak.
"Mengirim anak ke barak itu dangkal. Itu hanya mendisiplinkan tubuh, bukan mengasah pikirannya," katanya.
Ia menilai bahwa pendidikan karakter seharusnya berakar pada penguatan logika, wawasan sosial, dan pemahaman nilai, bukan semata pelatihan fisik.
Program barak ini pun dipandang Rocky sebagai contoh dari kebijakan yang kuat secara simbolik tetapi lemah dalam aspek konseptual.
"Simbolisme bisa kuat di publik, tapi apa esensi di baliknya? Itu yang seharusnya kita evaluasi," tambahnya.
Baca Juga: Konflik Dedi Mulyadi dan PDIP Jabar: Sindiran Pedas Soal Musrenbang dan Walk Out
Respons Warganet
Pernyataan Rocky Gerung pun memicu beragam reaksi dari masyarakat di media sosial.