POSKOTA.CO.ID - Konflik antara Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan DPRD Jabar kian memanas setelah saling adu argumen dalam dua kesempatan berbeda.
Perseteruan ini dipicu oleh ketidakhadiran anggota dewan dalam Musrenbang Kabupaten Cirebon pada 7 Mei 2025, yang kemudian direspons Dedi dengan sindiran pedas.
Dalam unggahan videonya, Sabtu 17 Mei 2025, Dedi secara terbuka mengkritik sikap DPRD Jabar yang dinilainya tidak konsisten mendukung program pembangunan.
Sementara itu, Fraksi PDIP membalas dengan menuduh gubernur tidak menghargai peran legislatif, bahkan mengancam akan menghentikan kerja sama jika tidak ada klarifikasi. Eskalasi konflik ini berpotensi mengganggu proses pembahasan kebijakan strategis di Jawa Barat.
Baca Juga: Viral! Pernyataan Dedi Mulyadi Soal VOC Bikin PDIP Walk Out dari Rapat Paripurna DPRD Jabar
Dedi Mulyadi Sindir DPRD Jabar: "Forum Sakral Diabaikan"
Dalam unggahan video di YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Sabtu 17 Mei 2025, Gubernur dari Partai Gerindra itu menyampaikan kekecewaannya.
Ia menegaskan, "Musrenbang forum yang sakral, diundang tak mau datang. Ingin dihargai, tapi tak pernah menghargai. Ingin dilibatkan, tapi tidak pernah mau terlibat."
Dedi mengkritik sikap DPRD Jabar yang dinilainya tidak mencerminkan semangat keterbukaan dan kolaborasi. Menurutnya, dewan justru kerap menghambat program-program pro-rakyat dengan dalih pelanggaran konstitusi.
"Ngaku berpihak kepada rakyat, berjuang untuk rakyat, giliran anggaran dibuat untuk kepentingan rakyat, tak terima, dianggap melanggar konstitusi," sindirnya.
Ia pun mengajak refleksi bersama: "Mari kita renungi, kita ini bekerja buat siapa dan untuk siapa?"
Baca Juga: Gubernur Dedi Mulyadi Pidato Singgung VOC, Fraksi PDIP Pilih Walk Out