Ia menyindir bahwa usia Sutiyoso seharusnya membuatnya lebih bijak dan tidak terlalu banyak mengomentari soal ormas.
Ucapan ini menuai kecaman dari banyak pihak, termasuk dari lingkungan militer, yang menilai bahwa pernyataan Hercules tidak mencerminkan sikap hormat terhadap tokoh-tokoh yang telah berjasa bagi negara.
Respons Gatot Nurmantyo: Seruan untuk Menghormati Jasa Purnawirawan
Situasi semakin memanas ketika Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo turut menanggapi. Ia menilai pernyataan Hercules tidak pantas dan mencerminkan ketidakhormatan terhadap para purnawirawan TNI.
Gatot juga mengingatkan bahwa Hercules memiliki sejarah keterkaitan dengan TNI, terutama saat bertugas sebagai Tenaga Bantuan Operasi (TBO) di Timor Timur pada era 1980-an.
Ia menyatakan bahwa Hercules pernah dibantu oleh institusi TNI, termasuk dalam masa-masa sulit ketika tinggal di Jakarta dan Solo.
Pernyataan Gatot menjadi momentum penting yang mendorong seruan agar Hercules melakukan introspeksi dan menghormati tokoh-tokoh militer senior.
Implikasi Politik dan Sorotan terhadap Ormas
Perseteruan ini juga berkaitan dengan tuntutan pemakzulan terhadap Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, yang didukung oleh beberapa purnawirawan termasuk Gatot dan Sutiyoso.
Forum Purnawirawan Prajurit TNI menjadi salah satu pihak yang menyuarakan tuntutan tersebut, yang ikut menarik perhatian pemerintah.
Baca Juga: Hari Ini, Hercules Jalani Sidang Perdana Kasus Premanisme
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto prihatin dengan maraknya aksi premanisme atas nama ormas.
Presiden telah menginstruksikan Kapolri dan Jaksa Agung untuk mencari solusi, termasuk pembinaan terhadap ormas yang menyimpang.
Menanggapi situasi ini, GRIB Jaya melalui Ketua Komunikasi Publik, Razman Arif Nasution, menyatakan komitmennya mendukung pembentukan Satgas Antipremanisme dan menegaskan bahwa organisasi menolak segala bentuk kriminalitas.