Kasus ini membuka diskusi lebih luas tentang etika media sosial dan bagaimana batas antara kehidupan pribadi dan publik makin kabur. Talak, yang seharusnya menjadi urusan sakral dan tertutup, berubah menjadi tontonan viral dengan jutaan views dan komentar.
Kisah Siti Jamumall dan Khairul Aiman Abdul Kudus bukan hanya tentang perceraian, tapi juga menggambarkan fenomena lebih besar bagaimana era digital membentuk ulang cara kita menyaksikan, menilai, bahkan ikut campur dalam urusan rumah tangga orang lain.
Saat media sosial menjadi ruang untuk segalanya, dari promosi bisnis hingga menyuarakan emosi terdalam, maka tanggung jawab etika menjadi hal yang harus dikedepankan.
Kini, publik menunggu langkah selanjutnya dari Siti Jamumall apakah ia akan fokus membesarkan anak-anaknya, melanjutkan bisnisnya dengan lebih kuat, atau justru memilih rehat dari sorotan kamera untuk sementara waktu.