Pinjol Jerat Mahasiswa! Ini Dampak Finansial, Tekanan Mental hingga Tuntutan Solusi dari Kampus

Rabu 14 Mei 2025, 21:56 WIB
Ilustrasi pinjol menjerat mahasiswa. (Sumber: pundi)

Ilustrasi pinjol menjerat mahasiswa. (Sumber: pundi)

POSKOTA.CO.ID -  Fenomena meningkatnya pinjaman online (pinjol) di kalangan mahasiswa Indonesia kini menjadi alarm darurat yang tak bisa diabaikan.

Dari universitas negeri hingga swasta ternama, ratusan mahasiswa dilaporkan terjerat utang pinjol dengan bunga mencekik dan metode penagihan yang intimidatif.

Ancaman ini bukan hanya persoalan finansial, tetapi juga menyangkut kesehatan mental dan keberlangsungan pendidikan yang sedang dijalani oleh generasi muda Indonesia.

Baca Juga: 5 Ciri Hp Disadap Pinjol Ilegal, Begini Cara Mencegahnya Agar Data Pribadi Aman

Lonjakan Pinjaman Online di Kalangan Mahasiswa

Kemudahan akses aplikasi pinjol serta minimnya literasi keuangan di kalangan mahasiswa ditambah tekanan ekonomi keluarga menjadi faktor utama yang mendorong mahasiswa mencari solusi instan melalui pinjaman online ini.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Surabaya, Dr Anang Kistyanto menegaskan bahwa rendahnya kesadaran finansial membuat mahasiswa rentan terhadap jebakan bunga tinggi.

“Banyak yang tak sadar bahwa bunga harian bisa menumpuk jadi beban luar biasa. Edukasi literasi keuangan digital dan alternatif pinjaman yang etis, seperti koperasi mahasiswa, harus digalakkan,” ujarnya dikutip dari laman Pundi pada Rabu 14 Mei 2025.

Baca Juga: Sering Terima SMS dari Pinjol Ilegal yang Berisikan Promosi? Cek Cara Atasinya dengan Mudah

Kontroversi Pinjol Masuk Kampus

Kebijakan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang membuka opsi pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) lewat pinjol menuai kritik tajam.

Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Ubaid Matraji menyebut langkah ini sebagai bentuk "pemerasan terselubung" terhadap mahasiswa dari keluarga tidak mampu.

“Memberikan opsi pinjaman online sebagai solusi pembayaran UKT justru memperparah ketimpangan. Ini jebakan sistemik yang menciptakan utang di usia muda,” tegasnya.

Berita Terkait

News Update