Jangan Takut! Inilah Sikap yang Benar saat Menghadapi Ancaman Debt Collector Pinjol

Selasa 13 Mei 2025, 11:23 WIB
Ilustrasi debt collector (DC) pinjol melakukan penagihan terhadap debitur. (Sumber: PxHere)

Ilustrasi debt collector (DC) pinjol melakukan penagihan terhadap debitur. (Sumber: PxHere)

POSKOTA.CO.ID – Belakangan ini, fenomena gagal bayar pinjaman online (pinjol) kembali mencuat.

Banyak nasabah yang telat bayar atau bahkan tidak sanggup melunasi utangnya, hingga membuat para debt collector (DC) bertindak di luar batas. Bahkan, ada yang nekat mengancam akan membawa nasabah ke kantor polisi.

Hal ini pun mendapat sorotan dari edukator keuangan sekaligus pengamat pinjol, Hendra Setyo.

Hendra menanggapi situasi tersebut dengan bijak dan memberi arahan kepada masyarakat yang mengalami ancaman dari DC.

Baca Juga: Pinjol Ilegal Sebar Foto Pribadi Korban? Begini Cara Melindungi Diri!

Tetap Tenang, Jangan Panik

Menurut Hendra Setyo, langkah pertama dan paling penting yang harus dilakukan ketika mendapat ancaman dari debt collector adalah tetap tenang.

"Tidak usah panik, dan jangan anggap ini sesuatu masalah yang serius ketika kalian menghadapi masalah urusan pinjaman online," ujarnya Hendra Setyo pada Selasa, 13 Mei 2025, dikutip oleh Poskota dari kanal YouTube Fintech ID.

Ia menekankan bahwa dalam banyak kasus, pinjaman online masuk dalam ranah hukum perdata, bukan pidana. Artinya, gagal bayar tidak serta-merta bisa membuat seseorang dipenjara.

Selama pinjaman dilakukan melalui aplikasi resmi dan sesuai prosedur, tanpa manipulasi atau penggunaan jasa pihak ketiga seperti joki pinjol, maka posisi nasabah tetap aman secara hukum.

Baca Juga: Benarkah Pinjol Punya Tim Cyber untuk Melacak Lokasi Nasabah Gagal Bayar? Begini Faktanya

Ancaman Bawa ke Polisi? Jangan Mudah Terprovokasi

Banyak nasabah yang menerima ancaman lewat telepon atau pesan WhatsApp bahwa mereka akan dibawa ke kantor polisi karena menunggak pembayaran.

Namun Hendra mengingatkan agar masyarakat tidak mudah percaya, apalagi jika ancaman tersebut datang dari pihak tidak jelas atau menggunakan jasa konsultasi abal-abal.

“Jika ada yang bilang debt collector sudah geram dan akan membawa nasabah ke kantor polisi, dan informasi itu disampaikan oleh jasa joki atau pihak yang mengaku bisa menyelesaikan masalah pinjol, jangan dipercaya,” tegasnya.

Hendra menyebut hal ini bisa saja merupakan bentuk intimidasi dari oknum tertentu yang ingin mengambil keuntungan dari kepanikan nasabah. Maka dari itu, penting untuk tetap rasional dan tidak langsung percaya pada ancaman-ancaman tersebut.

Baca Juga: Jangan Mudah Panik! Tidak Semua Pinjol Kirim DC ke Lapangan, Begini Penjelasannya

Jangan Terjebak Jasa Joki Pinjol

Masalah lain yang sering timbul adalah keberadaan jasa joki pinjol yang menawarkan bantuan untuk mengatasi gagal bayar.

Padahal, menggunakan jasa semacam ini justru bisa memperkeruh keadaan. Selain memperbesar biaya yang harus dikeluarkan, keabsahan hukum dari jasa joki ini juga diragukan.

“Pokoknya kalian pakai HP, pakai aplikasi, kalian mengajukan pinjaman online, enggak pakai cara aneh-aneh, enggak pakai jasa joki, insyaallah akan tetap aman,” jelas Hendra.

Menghadapi ancaman dari debt collector memang bisa menimbulkan rasa takut, apalagi jika dibumbui dengan intimidasi soal penjara atau pelaporan ke polisi. Namun, penting untuk memahami bahwa selama pinjaman dilakukan secara sah dan sesuai prosedur, maka posisi hukum nasabah tetap kuat.

Berita Terkait

News Update