POSKOTA.CO.ID - Manajemen Arema FC cukup kecewa kepada oknum suporter Aremania dengan adanya insiden pelemparan bus Persik Kediri setelah laga berakhir.
Rasa kecewa itu disampaikan oleh General Manager (GM) Arema FC, Yusrinal Fitriandi di mana ia menyampaikan bahwa insiden tersebut tidak perlu terjadi.
Yusrinal juga menyoroti berbagai aspek dan mempertimbangkan untuk tidak bermain di Stadion Kanjuruhan.
“Kita kecewa dengan beberapa stakeholder pertandingan kemarin,” kata Yusrinal dikutip dari laman Arema FC pada Senin, 12 Mei 2025.
Ia menyampaikan setelah Tragedi Kanjuruhan, pihaknya berupaya untuk mempertahankan eksistensi klub dan bersungguh-sungguh kembali bermain di Kanjuruhan.
Namun banyak pihak tak henti mencaci-maki klub yang mencoba untuk bertahan dalam masa sulit dan keterbatasan dana.
“Kami tidak ada pemasukan lantaran harus terusir, rasanya hanya cukup sisa tenaga, semangat dan niat tulus mempertahankan klub ini. Kami terasa sudah berdarah-dara, sekuat daya dan upaya kami lakukan namun hasilnya seakan-akan tidak dihormati di sini,” tegasnya.
“Kami mengingatkan suporter itu pendukung, tiga tahun mereka tidak dapat memberi dukungan ke Arema FC, begitu kita pulang, alih-alih dapat dukungan yang didapat justru tuntutan kesempurnaan berlebihan yang harus dituruti,” sambungnya.
Baca Juga: Bus Persik Kediri Diserang Oknum Suporter, Arema FC Minta Maaf
Soroti Keamanan Pertandingan
Tak hanya menyoroti mengenai suporter, Yusrinal juga menyoroti terkait pengamanan pertandingan.